Sabtu, 27/04/2024 23:25 WIB

Anggota DPR: Tuntutan Mahasiswa Logis, Pemerintah Tak Konsisten Soal Harga BBM

Secara khusus terkait Pertamax. Kalau saja Pemerintah konsisten menjadikannya sebagai bahan bakar umum, yang harganya sesuai mekanisme pasar, tentu masyarakat mengerti. Masalahnya sudah melekat di atas benak mereka, bahwa Pemerintah tidak konsisten dengan harga Pertamax ini.

Demo Mahasiswa BEM SI di depan Gedung DPR RI. (Foto: Jurnas/Ira).

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah memperhatikan aspirasi mahasiswa yang disampaikan melalui aksi demo Senin, 11 April 2022 lalu.

Menurutnya tuntutan mahasiswa sangat logis dan mewakili perasaan masyarakat. Karena itu pemerintah harus menindaklanjuti tuntutan tersebut dan jangan mengalihkan perhatian pada persoalan lain yang remeh-temeh.

"Secara khusus terkait Pertamax. Kalau saja Pemerintah konsisten menjadikannya sebagai bahan bakar umum, yang harganya sesuai mekanisme pasar, tentu masyarakat mengerti. Masalahnya sudah melekat di atas benak mereka, bahwa Pemerintah tidak konsisten dengan harga Pertamax ini,” terang Mulyanto dalam keterangan resminya, Rabu (13/4).

Dia menceritakan, sejak awal pandemi Covid-19, saat harga migas dunia anjlok di titik terendah sampai di bawah USD 30 per liter, harga Pertamax tidak turun. Mestinya kalau mengikuti mekanisme pasar, harga Pertamax juga ikut turun menyesuaikan.

“Dengan argumen agar Pertamina tidak rugi semakin dalam karena bagian hulu migasnya tertekan habis, maka harga di bagian hilirnya dijaga stabil. Bagian hilir mensubsidi bagian hulu migas Pertamina. Ini alasan yang dikembangkan Pemerintah. Artinya masyarakat mensubsidi Pertamina," terang Mulyanto.

Lebih dalam, dia menjelaskan, ketika harga migas melonjak naik seperti saat ini, maka Pertamina bagian hilir gantian yang terkena imbas. Sementara bagian hulunya mendapat angin segar untuk digenjot meningkatkan pengeboran untuk mendapatkan untung.

“Kalau Pemerintah konsisten, mestinya logika yang sama dapat diterapkan. Harga Pertamax dijaga tetap, sementara bagian hulu migas mensubsidi bagian hilir migas Pertamina. Tetapi nyatanya tidak. Ketiga harga migas dunia melonjak, langsung harga BBM dalam negeri disesuaikan," lanjut Mulyanto.

Untuk menjaga suasana tenang Mulyanto minta pemerintah menghentikan pernyataan bakal ada kenaikan pertalite, LPG 3 kg, listrik PLN dll. Sebab hal itu dapat memperkeruh suasana dan membuat masyarakat semakin galau.

"Soal-soal ini yang saya rasa ditangkap dan menjadi keprihatinan mahasiswa. Melalui demo sepertinya mereka memberi sinyal kepada Pemerintah, agar konsisten dan hati-hati dalam mengelola kenaikan harga migas.  Kasihan masyarakat, kondisinya masih terpuruk karena terpapar Covid-19," tandas Mulyanto.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII Mulyanto PKS BBM Pertamax mahasiswa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :