Sabtu, 04/05/2024 11:25 WIB

Harga Minyak Curah Belum Stabil, Anggota DPR: Menperin Harus Minta Maaf ke Publik

Untuk kesekian kalinya janji Menperin kembali diingkari. Terbukti, tanggal 4 April, sesuai waktu yang dijanjikan, migor curah tidak aman terkendali.  Sebelumnya Menperin berjanji, bahwa paling lambat pada tanggal 4 april di awal bulan Ramadhan soal migor ini sudah dapat dituntaskan. Namun kenyataannya sangat berbeda.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Net)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita untuk meminta maaf ke publik karena tidak menepati janji untuk mengatasi ulah mafia atau para pengusaha minyak goreng.

"Untuk kesekian kalinya janji Menperin kembali diingkari. Terbukti, tanggal 4 April, sesuai waktu yang dijanjikan, migor curah tidak aman terkendali.  Sebelumnya Menperin berjanji, bahwa paling lambat pada tanggal 4 april di awal bulan Ramadhan soal migor ini sudah dapat dituntaskan. Namun kenyataannya sangat berbeda," tegas Mulyanto kepada wartawan, Selasa (5/4).

Berdasarkan pantauan PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Nasional (Senin, 4 April) harga rata-rata nasional migor curah adalah seharga Rp.20.050 per kg.

Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing harga migor curah sebesar Rp. 23.350; Rp. 22.800; Rp. 20.200; dan Rp. 20.900,- per kg. Angka ini masih jauh di atas HET yang sebesar Rp. 15.500 per kg.

“Artinya migor curah masih belum aman-terkendali, bahkan dalam minggu ini malah teramati cenderung naik,” kata Mulyanto.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menjelaskan, bisa jadi angka-angka produksi yang disampaikan pengusaha nakal hanya fiktif belaka. Sementara dana subsidi yang dipakai untuk menutupi harga keekonomian tersebut menguap.

“Kalau ini yang terjadi, maka jelas telah merugikan keuangan negara. Karenanya pantas untuk diusut tuntas dan ditindak tegas. Bila tidak, maka kita akan terus menjadi bulan-bulanan permainan pengusaha nakal migor.  Pemerintah terkesan disandera oleh para mafia ini, dan tidak mampu berbuat apa-apa untuk menekan harga migor di bawah HET," imbuh Mulyanto.

"Artinya intervensi kebijakan Pemerintah terbukti mandul. Alias Pemerintah tidak hadir dan menjadi sekedar macan ompong.  Kalau ini berhasil tentu kita tidak perlu merogoh APBN untuk mengucurkan BLT (bantuan langsung tunai) sebesar Rp. 300 ribu per orang untuk bantuan migor.  Program BLT ini sekaligus menunjukkan, bahwa Menperin belum berhasil dengan janji-janjinya,” sambungnya

Mulyanto menambahkan, terbukti sampai hari ini harga migor curah masih melampaui HET dan bahkan terus meningkat. Di DKI Jakarta saja harga migor curah tembus angka Rp. 23.350 per kilogram.

“Di bandung, bahkan menembus Rp. 25 ribu, kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil," terang Mulyanto.

Lebih jauh dia meminta Pemerintah untuk serius menangani soal tata-niaga migor ini. Sudah terbukti adanya modus repacking migor curah menjadi migor kemasan. Ini dilakukan terdorong karena marjin harga (disparitas) antar migor curah dengan migor kemasan yang cukup lebar. Selain, tidak tertutup kemungkinan migor curah ini lari kepada pengguna yang tidak berhak seperti industri menengah dan besar atau industri perhotelan.

Menperin harus meningkatkan pengawasan dan memastikan, bahwa migor murah bersubsidi ini sampai pada konsumen yang berhak dengan harga sesuai HET dan tidak disimpangkan oleh pengguna illegal,” tandasnya.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII Mulyanto minyak goreng curah Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita PKS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :