Senin, 13/05/2024 11:45 WIB

Inggris Minta Rusia Akhiri Invasi Jika Ingin Sanksinya Dicabut

Inggris dan negara-negara Barat lainnya menggunakan sanksi ekonomi untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Vladimir Putin setelah menginvasi Ukraina.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berjalan di luar Downing Street, di London, Inggris, 23 Maret 2022. REUTERS/Peter Cziborra

LONDON, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan sanksi yang dikenakan pada individu dan perusahaan Rusia dapat dicabut jika Rusia menarik diri dari Ukraina dan berkomitmen untuk mengakhiri agresi.

Inggris dan negara-negara Barat lainnya menggunakan sanksi ekonomi untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Vladimir Putin setelah menginvasi Ukraina.

Hukuman itu juga sebagai cara untuk menekan Rusia gara meninggalkan apa yang disebutnya operasi militer khusus untuk mendemilitarisasi dan mendenazifikasi Ukraina.

Dikutip dari Reuters pada Minggu (27/3), dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, Truss mengemukakan kemungkinan tindakan itu bisa berakhir (pencabutan sanksi, Red) jika Moskow mengubah arah.

"Apa yang kami ketahui adalah bahwa Rusia menandatangani beberapa perjanjian yang tidak mereka patuhi. Jadi perlu ada dorongan keras. Tentu saja, sanksi adalah tuas yang sulit," katanya.

"Sanksi itu seharusnya hanya datang dengan gencatan senjata dan penarikan penuh, tetapi juga komitmen bahwa tidak akan ada agresi lebih lanjut. Dan juga, ada peluang untuk memiliki sanksi snapback jika ada agresi lebih lanjut di masa depan. Itu adalah pengungkit nyata yang saya pikir bisa digunakan," sambungnya.

Pemerintah Inggris mengatakan sejauh ini telah menjatuhkan sanksi pada bank dengan total aset 500 miliar pound (US$658,65 miliar) dan oligarki serta anggota keluarga dengan kekayaan bersih lebih dari 150 miliar pound.

Truss juga menyarankan bahwa krisis telah membawa Inggris dan Uni Eropa lebih dekat setelah hubungan menjadi sangat tegang setelah Brexit. "Salah satu poin yang akan saya buat tentang krisis ini adalah kami telah bekerja sangat, sangat erat dengan Uni Eropa," katanya.

"Tentu saja, ada beberapa area yang berbeda dengan Uni Eropa. Tetapi pada dasarnya, kami semua adalah negara demokratis, kami semua percaya pada kebebasan dan hak rakyat untuk memilih pemerintahan mereka sendiri dan kami sangat bersatu dalam perjuangan," sambungnya.

 

KEYWORD :

Uni Eropa Inggris Liz Truss Sanksi Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :