Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri di Gedung KPK.
Jakarta, Jurnas.com - Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri, tidak lolos seleksi jabatan pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan KPK.
Ali yang mencalonkan diri menjadi Kepala Sekretariat Dewan Pengawas (Dewas) KPK, gagal di tahapan penulisan makalah atau policy brief dan presentasi.
Dilansir dari situs https://jpt.kpk.go.id/, hanya ada enam nama yang dinyatakan lolos seleksi. Mereka ialah Rofil Edy Purnomo dari Kementerian Keuangan (nilai 71,82); Muhamad Hasan dari Pemerintah Kabupaten Lebak (71,71); Rikson Sitorus dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (71,00).
Kemudian Haerudin dari KPK (69,50); Abdul Wahid Saraha dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (69,45); dan Jadi Haposan Manurung dari Kementerian Keuangan (69,37).
"Pansel sepakat untuk tahap selanjutnya kita ambil dua kali lipat jadi ada enam calon tiap jabatan," ujar Koordinator Ketua Pansel, Supranawa Yusuf, dalam jumpa pers, Jumat (18/3).
Sementara untuk posisi Direktur Penyidikan, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan KPK, Budi Sukmo Wibowo, mendapat rangking teratas dengan nilai 84,17.
Kemudian diikuti oleh lima personel Polri yaitu Dirreskrimum Polda Jatim, Totok Suharyanto (82,60); Kabagpinpam Ropaminal Divpropam Polri, Edgar Diponegoro (82,11); Kabagpenkompeten Robinkar ESDM Polri, Asep Guntur Rahayu (80,30); Irwasda Polda Bali, Awang Joko Rumitro (79,25); dan Sespusinafis Bareskrim Polri, Yaved Duma Parembang (77,95).
Di posisi Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK, mereka yang lulus seleksi penulisan makalah ialah Didik Agung Widjanarko dari KPK (78,71); Hery Santoso dari Polri (77,71); Bahtiar Ujang Purnama dari KPK (77,29); Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi dari Polri (76,25); KMS A Roni dari Kejaksaan Agung (75,99); dan Ignatius Wing Kusbimanto dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (75,46).
Untuk mengetahui detail posisi berikut nama-nama yang lolos seleksi ini bisa mengakses tautan jpt.kpk.go.id.
"Kepada yang lulus ini segera dihubungi oleh pihak sekretariat agar kemudian hadir di kantor BKN. Maka, merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 38 Tahun 2017, maka yang akan diukur ada dua yaitu kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural," terang Ketua Pansel, Adrianus Meliala.
KEYWORD :KPK Ali Fikri Tak Lolos Seleksi Jabatan Kepala Sekretariat Dewas
