Senin, 29/04/2024 19:03 WIB

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Jombang Akselerasi Diversifikasi Pangan Lokal

 Jombang pun optimal memanfaatkan beragam potensi di daerahnya. Jombang memiliki lahan pertanian dengan basis sawah 55.793 Hektar pada 2020.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan sekaligus Direktur IPDMIP Bustanul Arifin Caya. (Foto: Kementerian Pertanian)

JOMBANG, Jurnas.com – Skenario ketahanan pangan nasional terus mendapatkan penguatan daerah. Kabupaten Jombang terus berinovasi melalui diversifikasi pangan lokal. Ada banyak komoditas potensial yang dikembangkan dengan nilai ekonomi besar.

Mengembangkan diservikasi pangan lokal, Jombang pun optimal memanfaatkan beragam potensi di daerahnya. Jombang memiliki lahan pertanian dengan basis sawah 55.793 Hektar pada 2020.

Dengan value ekonomi potensial tersebut, pendapatan dan kesejahteraan petani di Jombang pun dijamin naik signifikan.

Dengan potensi lahan yang ada, Jombang mengembangkan beberapa komoditas untuk mendukung skenario diversifikasi pangan. Komposisinya ada Palawija, Jagung, Kedelai, Tembakau, hingga Hortikultura.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan penting nya inovasi di bidang pertanian. "Inovasi usaha pertanian harus terus dilakukan, termasuk on farm-nya. Untuk menjawab pemenuhan kebutuhan, target realisasi ketahanan pangan harus tercapai. Daerah harus memiliki kemandirian dan mengoptimalkan potensi yang ada.

Semua harus bersinergi dan bekerja keras untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Kami apresiasi setiap daerah yang terus berupaya menambah produktivitas pertainnya,” ujar Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul menambahkan, diversifikasi pangan memberikan impak positif sosial yang besar.

“Diversifikasi pangan selalu memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat. Masyarakat akan kondusif kalau ketersediaan pangan terpenuhi dan harganya murah. Kebijakan diversifikasi pangan diarahkan untuk menjawab kondisi tersebut. Masyarakat juga memiliki pilihan pangan lebih banyak dan bervarisasi,” ujar Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menerangkan, diversifikasi pangan kunci strategis mencapai ketahanan pangan.

"Ada banyak cara yang dilakukan untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Diversifikasi pangan itu kunci strategis mewujudkan ketahanan pangan nasional. Apalagi, konsep diversifikasi pangan sangat elastis. Setiap daerah bisa mengembangkan komoditas lain sesuai dengan karaktetistiknya. Indonesia memiliki beragam alternatif pangan yang luar biasa," terang Dedi.

Gambaran program diversifikasi pangan lokal tergambarkan pada kunjungan kerja Tim IPDMIP Kementan ke Jombang, Jumat (11/3).

Saat di Jombang, Tim IPDMIP Kementan berkesempatan berdialog dengan petani di BPP Jogoroto, Jogoroto, dan Poktan Segunung, Wonosalam. Kunjungan kerja ini bersamaan dengan kegiatan Workshop Rekonsiliasi Keuangan On-Granting Proyek IPDMIP Triwulan I TA 2022, 10-12 Maret 2022.

Lokasinya ada di Novotel Samator East Surabaya Hotel, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Dengan jumlah pesertanya sekitar 67 orang.

Dengan potensinya, Jombang mampu menghasilkan produksi Jagung pilipan kering hingga 6,13 Juta Ton pada 2015. Jumlah tersebut naik 6,86 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan produksi Jagung tersebut tidak lepas dari peningkatan luas lahan saat itu hingga 0,94 persen. Adapun tingkat produktivitasnya 5,87 persen.

Gambaran potensi diversifikadi pangan Jombang juga dikuatkan dengan produktivitas kedelai. Pada 2015 saja, produksi kedelai sudah mencapai 45 Ribu Ton Biji Kering. Angka tersebut juga menunjukan tingkat produktivitas hingga 0,04 Kuintal per Hektar. Grafiknya pun naik hingga 0,24 persen.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan sekaligus Direktur IPDMIP Bustanul Arifin Caya menjelaskan, upaya diversifikasi pangan di daerah bergerak positif.

"Upaya untuk menguatkan slot pangan dengan diversifikasi komoditad lokal bergerak sangat positif. Apalagi, Kementan juga memberikan support luar biasa melalui beragam program.

Kami mendukung upaya usaha pertanian dari hulu hingga hilir. Bahkan, untuk pemasarannya sudah terkoneksi online dalam beberapa tahun terakhir. Ada banyak platform dari marketplace yang bisa dimanfaatkan," jelas Bustanul.

Bagaimana dengan komoditas lainnya? Jombang menjadi salah satu sentra penghasil Tembakau di Jawa Timur. Pada 2020, Tembakau dibudidayakan pada lahan dengan luas 5.317 Hektar. Zonasi penanamannya ada pada 6 kecamatan.

Ada Kecamatan Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, Ngisikan, dan Bareng. Untuk varietas yang diusahakan ada Tembakau Jinten dan Manilo.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Muchamad Rony memaparkan, apresiasi diberikan kepada Kementan atas support besar yang diberikan. "Kami terus mengembangkan program diversifikasi pangan. Komoditas yang dikembangkan sangat beragam. Sebagai contoh Tembakau.

Produktivitas Tembakau di Jombang sangat tinggi. Beragam kegiatan usaha pertanian yang dijalankan di Jombang juga memberi pengaruh kesejahteraan yang tinggi. Kami berterima kasih kepada Kementan atas berbagai support yang diberikan," tandas Rony.

KEYWORD :

Ketahanan Pangan Nasional Jombang Diversifikasi Pangan Lokal Bustanul Arifin Caya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :