Jum'at, 10/05/2024 11:58 WIB

Jatim Prioritas Prevalensi Stunting Tertinggi, BKKBN Gelar Sosialisasi RAN PASTI

Jawa Timur mempunya empat kabupaten dengan kategori merah atau prevalensinya di atas 30 persen, yakni Bangkalan, Pamekasan, Bondowoso, dan Lumajang. 

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menghadiri sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) di Surabaya, Rabu (2/3).

SURABAYA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, Jawa Timur merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air di 2022 ini.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Jawa Timur mempunya empat kabupaten dengan kategori merah atau prevalensinya di atas 30 persen, yakni Bangkalan, Pamekasan, Bondowoso, dan Lumajang. 

Kabupaten dan kota yang berstatus kuning dengan prevalensi 20 hingga 30 persen di Jawa Timur sebanyak 18, di antaranya Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang serta Nganjuk

Sementara 15 kabupaten berkategori hijau dengan prevalensi 10 sampai 20 persen seperti, yakni Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Trenggalek, dan Kota Batu. Hanya ada satu daerah berstatus biru yakni Kota Mojokerto dengan pevalensi di bawah 10 persen, tepatnya 6,9 persen.

"Jawa Timur menjadi kontributor utama dari penurunan stunting secara nasional jika semua kalangan bertekad dan berjuang bersama-sama untuk mengatasi persoalan yang masih kita temui di lingkungan kita," kata Hasto.

"Saya yakin Jawa Timur bisa karena pemerintah pusat secara serius menangani persoalan stunting dari sektor hulu hingga hilir. Peran pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, kelurahan hingga desa harus kita gerakkan untuk menurunkan angka stunting di masyarakat," sambungnya.

Untuk lebih memperkuat koordinasi dan kesepahaman tentang mekanisme tata kerja, pemantauan, pelaporan, evaluasi dan skenario pendanaan stunting di daerah, BKKBN menggelar sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) di Surabaya, Rabu (2/3).

Sosialisasi RAN PASTI ini menjadi penting mengingat BKKBN sedang memfinalisasi RAN PASTI dengan pendekatan keluarga berisiko stunting. Peran Tim Pendamping Keluarga di daerah-daerah begitu penting karena menjadi garda terdepan.

RAN PASTI menjadi acuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting bagi kementerian dan lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, serta pemangku kepentingan lainnya

Hasto mengatakan, peran Tim Pendamping Keluarga di daerah begitu penting karena menjadi garda terdepan. Saat ini sebanyak 200.000 Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari unsur Bidan, PKK dan Kader KB atau kader pembangunan lainnya telah ada di Desa.

"Dengan demikian jumlah ini setara dengan 600.000 orang. Mereka akan dilatih dan mendampingi Calon Pengantin/Calon Pasangan Usia Subur, Ibu hamil, Ibu dalam masa interval kehamilan, serta anak usia 0 - 59 bulan," ujar Hasto.

Terhadap rencana pemerintah yang akan menjadikan indikator penurunan stunting sebagai salah satu parameter keberhasilan kepala daerah dalam mensejahterakan warganya, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyambut positif hal tersebut.

"Ada atau tidak ada penghargaan, sudah menjadi tugas pokok kepala daerah untuk selalu peduli dengan masalah kerakyatan termasuk penurunan stunting. Kami yang di Trenggalek terus bertekad untuk menurunkan angka stunting," ujarnya.

"Posisi Trenggalek yang berkategori hijau di angka 18,1 persen dan menduduki urutan 212 dari 246 kabupaten/kota yang memiliki pevalensi tinggi menjadi lecutan untuk kami terus berkarya untuk kemasyarakatan,”tandas Gus Ipin, sapaan akrab Bupati Trenggalek itu," sambungnya.

Sosialisasi RAN PASTI ini menghadirkan Kepala BKKBN selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat serta para wakil ketua dari unsur Sekretariat Wakil Presiden, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Kemendagri, serta Kemenkes.

KEYWORD :

BKKBN Hasto Wardoyo Prevalensi Stunting Jawa Timur RAN PASTI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :