Selasa, 30/04/2024 02:00 WIB

Ini Alasan Serbia Tak Ikuti Rekannya Sanksi Rusia

Serbia telah menempatkan sektor gas dan minyaknya di tangan Rusia.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic memberi isyarat selama konferensi KTT Balkan Terbuka di Istana Brigade di Tirana, Albania 21 Desember 2021. REUTERS/Florion Goga

BELGRADE, Jurnas.com - Presiden Aleksandar Vucic mengatakan, Serbia menghormati integritas teritorial Ukraina dan menganggap tindakan militer Rusia terhadapnya sebagai "salah", tetapi tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.

Serbia, yang dipimpin oleh Vucic, sedang melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit antara aspirasi Eropa, kemitraan dengan NATO, dan aliansi agama, etnis, dan politiknya yang berusia berabad-abad dengan Rusia.

Tetapi ketika ketegangan antara Rusia dan Uni Eropa atas Ukraina meningkat, Serbia berada di bawah tekanan untuk menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan kebijakan Uni Eropa, yang bertujuan untuk bergabung, dan memberlakukan sanksi terhadap Moskow.

"Mereka (Rusia) adalah satu-satunya negara yang tidak menjatuhkan sanksi terhadap kami pada 1990-an," kata Vucic setelah pertemuan Dewan Keamanan Nasional, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/2).

"Mereka juga mendukung integritas teritorial kami di PBB. Kami tidak boleh melupakan itu," kata Vucic, merujuk pada sikap Rusia terhadap bekas provinsi Kosovo di Serbia yang kemerdekaannya ditolak Moskow.

Namun, Vucic mengatakan Dewan Keamanan Nasional menyimpulkan Republik Serbia menganggap "sangat salah pelanggaran integritas teritorial sejumlah negara termasuk Ukraina."

Serbia telah menempatkan sektor gas dan minyaknya di tangan Rusia.

Pada tahun 2008 negara Balkan menjual saham mayoritas perusahaan minyaknya ke Gazprom Neft. Gazprom adalah pemegang saham mayoritas di fasilitas penyimpanan gas satu-satunya di negara itu.

Sebagai imbalannya, Rusia telah memblokir keanggotaan bekas provinsi Serbia Kosovo di PBB.

Serbia kehilangan kendali atas Kosovo setelah kampanye pengeboman NATO pada 1999 untuk menghentikan pembunuhan etnis Albania oleh pasukan Serbia selama dua tahun kontra-pemberontakan.

Vucic mengatakan Dewan Keamanan Nasional memutuskan bahwa Serbia akan menghentikan semua latihan militer dengan pasukan asing untuk menjaga netralitas militer.

Ia mengatakan Serbia akan mengambil tindakan hukum terhadap warganya yang berperang di luar negeri.

KEYWORD :

Aleksandar Vucic Invasi Rusia Ukraina Uni Eropa Serbia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :