Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud (Foto: Reuters)
Riyadh, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi mengatakan, Lebanon harus menunjukkan keseriusan untuk melakukan reformasi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat internasional karena berjuang dengan krisis keuangan.
"Lebanon pertama-tama perlu secara aktif menyelamatkan dirinya sendiri. Kami membutuhkan sinyal yang lebih kuat dari badan politik Lebanon bahwa mereka akan melangkah," kata Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada Konferensi Keamanan Munich.
Ia mengatakan ini termasuk pertama menstabilkan ekonomi dan kemudian menangani masalah korupsi dan salah urus serta campur tangan regional dan hilangnya kedaulatan negara.
Hubungan Lebanon dengan Teluk Arab dan khususnya Arab Saudi, yang sebelumnya merupakan donor utama bagi Beirut, mencapai titik terendah tahun lalu atas apa yang dikatakan menteri luar negeri Saudi sebagai pengaruh yang berkembang dari Hizbullah yang bersekutu dengan Iran di negara itu.
Kuwait bulan lalu menyampaikan kepada Beirut daftar persyaratan Teluk untuk mencairkan hubungan setelah Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya mengusir duta besar Lebanon dan menarik mereka sendiri.
"Jika ada inisiatif yang benar untuk mereformasi struktur ekonomi, mereformasi struktur pemerintahan, mereformasi cara ekonomi dikelola, maka saya pikir Anda dapat meminta negara-negara regional untuk menawarkan semua jenis dukungan," kata Pangeran Faisal, menyebutkan teknis dan dukungan ekonomi serta bantuan pembangunan.
Ia mengatakan obat mujarab jangka pendek tidak akan membantu Lebanon, yang mengalami krisis keuangan pada 2019 di bawah beban utang publik yang besar, memotong lebih dari 90 persen nilai mata uang lokal dan menjerumuskan sebagian besar penduduk ke dalam kemiskinan.
Sumber: Reuters
KEYWORD :Arab Saudi Lebanon Faisal bin Farhan Al Saud
