Minggu, 12/05/2024 05:13 WIB

Tingkatkan Keterampilan Bertani, Kementan Siapkan Sekolah Lapang di Lamongan

Sekolah Lapang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan budidaya dan pengelolaan usahatani serta meningkatnya produktivitas padi.

Sekolah Lapang IPDMIP di Lamongan 2022. (Foto: Ist)

LAMONGAN, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program Integrated Participatory Development And Management Of Irrigation Project (IPDMIP) mulai menyepakati jadwal pertemuan dan identifikasi masalah pertanian di Kabupaten Lamongan.

Kegiatan itu diketahui melalui Rembug Awal Persiapan Sekolah Lapang 1 (Musim Penghujan/MP) di Kelompok Tani (Poktan) Tani Murni Semanding di Desa Pengumbunadi, Kecamatan Tikung, Daerah Irigasi (DI) Waduk Delikguno, Kabupaten Lamongan, Rabu (16/2).

Kepala Desa Pengumbunadi, Agus Khoirul Anam berharap melalui kegiatan Sekolah Lapang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan budidaya dan pengelolaan usahatani serta meningkatnya produktivitas padi.

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi oleh petani selama ini adalah hama tikus dan wereng. "Untuk itu, kita mengimbau para peserta untuk semangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Sekolah Lapang dalam rangka menambah ilmu pertanian," katanya.

Sementara Kepala UPT Tikung, Sunarso, menjelaskan kegiatan Sekolah Lapangan IPDMIP menerapkan sistem tanam Jajar Legowo. Dalam kegiatan ini diberikan penjelasan secara singkat keunggulan sistem tanam Jajar Legowo.

"Dalam Sekolah Lapang juga agar diajarkan penerapan pupuk organik, diharapkan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia akan berkurang.Sangat diapresiasi antusiasme petani muda, karena pemuda saat ini sangat sedikit yang berminat menggeluti bidang pertanian. Juga keterlibatan perempuan dalam kegiatan Sekolah Lapang menjadi keharusan, minimal 30% dari jumlah peserta harus perempuan," katanya.

Korkab IPDMIP, Setyo Rini, menjelaskan kegiatan IPDMIP di Kabupaten Lamongan telah ada sejak tahun 2018. Kegiatan IPDMIP berbasis wilahan Daerah Irigasi (DI) kesepakatan, yaitu 15 DI yang meliputi 17 Kecamatan/BPP, 78 Desa, 205 Poktan dan 21.702 petani. Rehab Daerah Irigasi merupakan kewenangan Dinas PU SDA yang telah dilaksanakan di tahun 2021.

"Tujuan Proyek IPDMIP adalah meningkatkan Ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat perdesaan. Keberhasilan proyek juga sangat bergantung pada para petani pemanfaat dalam mengaplikasikan hasil Sekolah Lapangan," katanya.

Ia mengatakan, tujuan Rembug Awal untuk persiapan Sekolah Lapang ini adalah menyepakati jadwal pertemuan serta mengidentifikasi masalah dan kendala yang dihadapi para petani dalam pengelolaan usahataninya.

"Diharapkan pasca kegatan Sekolah Lapangan IPDMIP, materi-materi yang sudah diperoleh oleh petani akan diaplikasikan dan akan terhadap hasil yang diperoleh petani baik produktifitasnya ataupun lebih efisien dalam hal pembiayaan usaha taninya," katanya.

Di beberapa kesempatana, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan ini bisa menghasilkan output yang baik untuk petani. "Petani harus lebih memahami bagaimana cara mendapatkan tambahan penghasilan dari usaha yang telah mereka jalani bertahun-tahun. Oleh karena itu, ilmu yang ada di IPDMIP harus terserap dengan baik," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

"Petani jangan hanya mengetahui tanam, panen, jual. Harus lebih dari itu. Kuasai on farm dan off farm, bagaimana meningkatkan nilai jual produk pertanian, serta bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian. Itu seemua ada di IPDMIP, makanya kita ingin petani mempelajarinya dengan sungguh-sungguh," katanya.

KEYWORD :

Sekolah Lapang IPDMIP Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :