Senin, 20/05/2024 18:19 WIB

Gebyar Deklarasi se-Madura Dukung Cak Imin Capres 2024

Kiai, Gus, Lora, dan masyarakat Madura kompak

Abdul Muhaimin Iskandar saat bertemu kiai dan tokoh masyarakat di Madura, Jawa Timur

Pamekasan, Jurnas.com - Dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin yang beken disapa Cak Imin) untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024 menggema di seantero Madura. 

Para ulama, tokoh, dan masyarakat di seluruh Madura mendengungkan agar Presiden 2024-2029 dari NU dan sosok tersebut adalah Cak Imin. 

Salah satu dari kelompok pendukung Cak Imin Capres 2024 itu adalah Komunitas Blater (Jawara) Madura dan juga para ulama, gus dan lora yang tergabung dalam Gerakan Nahdliyin Bersatu.

Dalam dua hari terakhir, deklarasi dukungan berlangsung di Bangkalan, Sumenep, Pamekasan dan Sampang.

Dalam kunjungannya ke Madura, Cak Imin Capres 2024 mendatangi sejumlah pesantren dan kiai di antaranya Silaturahim dengan KH Mohammad Faisol Anwar Bangkalan, KH Zubair Muntashor, KH Fakhri Ashol, KH Karror Ashol, KH Misbahul Munir, KH Rofi’i Baidhowi, KH Mugsid Idris, KH Syarifudin Abdul Wahid.

Nama lainnya Wakil Rois Syuriah PCNU Bangkalan KH Abdul Hanan Nawawi, Wakil Rois Syuriah PCNU Bangkalan
KH Muhamad Rowi, Katib PCNU Bangkalan KH Muhamamd Toyyib Fawwas, Pengasuh Ponpes Nurul Karomah KH Abdul Fatah.

Juga, Wakil Rois Syuriah PCNU Sampang KH. Mujahidin Abdur Rozak, Wakil Rois Syuriah PCNU Sampang KH. Mahmud Khuzaini, Anggota PCNU Sampang KH. Idris Abdur Rozaq, Wakil Ketua PCNU Sampang KH Faidhol Mubarok; KH. Abdus Syakur Mahfudz, Wakil Ketua PCNU Sampang dan Ustadz Mas’udi Kholili: Wakil Ketua PCNU Sampang, serta sejumlah kiai lain di Madura.

Cak Imin mengatakan dukungan yang mengalir deras untuk mendukung langkahnya maju sebagai capres, tentunya menambah semangat untuk melanjutkan perjuangan politik yang sedang dijalani menuju Pilpres 2024.

Saat ini PKB memiliki modal dasar 10 persen suara nasional atau sekitar 13 juta suara. Dengan dukungan dari para ulama dan berbagai kalangan lain, Cak Imin optimistis bisa meyakinkan partai lain untuk bersama-sama menyatukan langkah dan tekad menuju Pilpres 2024.

Menurutnya, kekuatan sebenarnya di belakang langkahnya maju sebagai capres adalah dukungan dari para ulama, kiai, Nahdlatul Ulama dan juga pesantren yang luar biasa.

"Potensi umat, potensi masyarakat, potensi organisasi dan potensi pesantren bukan hanya potret keagaamaan yang kuat, tapi juga kekuatan kunci politik nasional sejak era kemerdekaan."

"Dan siapa yang pegang kunci Jawa Timur ini dia yang akan menang jadi Presiden," tutur Cak Imin saat Deklarasi Dukungan Para Kiai yang tergabung dalam Gerakan Nahdliyin Bersatu di Pondok Pesantren Miftahul Qulub Polagan, Galis, Pamekasan, Jumat (11/2/2022).

Pada Pilpres 2019, ujar Cak Imin, terbukti Jatim yang mayoritas adalah pemilih PKB, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma`ruf Amin yang didukung PKB menang di Jatim dan akhirnya menjadi Presiden.

"Pertanyaannya apakah kita akan terus jadi kunci kemenangan atau kita punya cita-cita memegang kunci kemenangan? Saatnya kita memegang kunci, mewarnai dan menentukan Indonesia 2024," tuturnya.

Menurutnya, munculnya Gerakan Nahdliyin Bersatu akan menyatukan kekuatan suara Nahdliyin untuk merealisasikan mimpi menjadikan kader terbaik NU menjadi Presiden.

"Para Gus, lora, para kiai muda bertekad dan memerintahkan saya untuk menjadi Presiden, permintaan yang sama persis seperti disampaikan para kiai sepuh seperti Mbah Dimyati Rois. Saatnya kita bergerak menguatkan barisan untuk tidak hanya jadi pelengkap, tapi penentu jalannya pemerintahan dan kekuasaan," tuturnya.

Cak Imin mengatakan, bergulirnya kegiatan deklarasi dukungan dimana-mana, menujukkan betapa solid dan besarnya cita-cita Nahdliyin untuk memiliki kader sebagai Presiden.

"Mari kita ulangi sejarah bersama nahdliyin untuk bersama-sama menata bangsa. Ini kekuatan riil nahdliyin dan nahdliyat yang kita miliki. Semoga kita bisa meyakinkan partai-partai lain karena kita dapat dukungan nahdliyin bersatu," tuturnya.

Menurutnya, NU dan PKB memiliki beberapa modal pokok.

Pertama, sejarah politik kebangsaan NU yang dipelopori KH Hasyim Asy`ari memiliki kaidah yang lengkap bukan saja mengelola rakyat dan masyarakat, tapi juga kebangsaaan.

Kedua, bahwa NU, kiai, pesantren dan PKB memiliki perangkat, doktrin, ajaran dan teori untuk mengelola negara dan bangsa.

Cak Imin mengingatkan tujuan berbangsa dan bernegara, indikator keberhasilan negara apabila rakyat bahagia, bukan hanya pembangunan gedung ataupun infrastruktur fisik semata.

"Pembangunan bukan hanya berorientasi indikator statistik semata, tapi ukuran kebahagiaan ini penting," urainya.

Selain itu, kesejahteraan yang di dalamnya kemakmuran, pertumbuhan ekonomi, penghasilan, kebutuhan pokok yang terpenuhi dan harga-harga yang terjangkau.

"Insyaallah NU lengkap untuk menata bangsa ini sehingga kita percaya diri. Insyallah di masa yanvg akan datang Indonesia di tangan NU dan PKB," tuturnya.

Menurut Cak Imin, kekuatan keagamaan dan kekuatan ahlussunnahwaljamaah adalah penopang pokok yang dahsyat bagi keberhasilan pembangunan.

KEYWORD :

Cak Imin Capres 2024 Nahdlatul Ulama PKB Pilpres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :