Senin, 13/05/2024 13:43 WIB

Kemdikbudristek Usung Empat Agenda Prioritas di G20

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengusung empat agenda prioritas dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengusung empat agenda prioritas dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini.

Dirjen GTK Kemdikbudristek, Iwan Syahril, selaku Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair Education Working Group) mengatakan, salah satu agenda tersebut berkaitan erat dengan budaya gotong royong bangsa Indonesia, yaitu solidaritas dan kemitraan atau `Solidarity and Partnership.

"Agenda ini berkaitan dengan kearifan budaya bangsa Indonesia yang tadi sudah disampaikan oleh Mendikbudristek, yaitu gotong royong. Kita ingin menawarkan kearifan budaya bangsa kita sebagai solusi dalam reimagining the future. Karena kita percaya, hanya dengan saling mendukung dan saling bekerja sama, kita bisa maju dan menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan global," kata Iwan pada Rabu (9/2).

Ketiga agenda prioritas lainnya yaitu Pendidikan Berkualitas untuk Semua atau Universal Quality Education. Teknologi Digital dalam Pendidikan atau Digital Technologies in Education, dan Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19 atau The Future of Work Post Covid-19.

Terkait agenda Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Iwan menjelaskan, "Agenda yang kami dorong ini berangkat dari tantangan untuk mendorong pemerataan akses dan kualitas pendidikan di semua tingkatan, khususnya untuk kelompok-kelompok yang rentan dalam pemulihan pasca Covid-19."

Agenda ini juga bentuk penegasan komitmen Indonesia untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi semua, sesuai dengan Sustainable Development Goal ke-4.

Presidensi Indonesia dalam G20 merupakan hal yang penting karena Indonesia sedang memegang estafet kepemimpinan dalam forum kerja sama 19 negara dan Uni Eropa, sehingga Kemdikbudristek mengajak semua pihak agar bisa berkolaborasi dan saling menguatkan untuk pulih bersama pascapandemi Covid-19.

"Dalam presidensi ini Indonesia akan menunjukkan bahwa budaya gotong royong akan menjadi inspirasi bagi dunia untuk terus bersama-sama pulih dari pandemi, melangkah ke depan, menata kembali dunia yang lebih baik. Mari kita melangkah seiring sejalan, terutama dalam menuntaskan isu-isu prioritas yang saling berkaitan," pungkas Iwan Syahril.

Presiden G20 Indonesia mengangkat tema `Recover Together, Recover Stronger` atau `Pulih Bersama`. Tema tersebut terinspirasi dari salah satu nilai dasar bangsa Indonesia yang menjadi budaya, yaitu gotong royong.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pandemi Covid-19 semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya gotong royong yang dapat membantu bersama-sama pulih dan bangkit.

Mendikbudristek juga mengajak semua pihak untuk bergotong royong agar bisa pulih dan bangkit bersama pascapandemi Covid-19 dan berpartisipasi dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia.

"Dengan semangat untuk pulih dan bangkit bersama, saya ingin mengajak semuanya untuk menguatkan gotong royong agar kita bisa menyuskeskan presidensi G20 Indonesia serta mewujudkan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya," tutur Menteri Nadiem saat membuka `Kick Off G20 on Education and Culture`, di Jakarta.

KEYWORD :

Kemdikbudristek Presidensi G20 Agenda Prioritas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :