Rabu, 15/05/2024 05:25 WIB

Erick Thohir Gunakan Medsos untuk Kontrol Antar Lembaga dan Masyarakat

Alhamdulillah. Jadi gini kalau dilihat sebenarnya kan saya mulai Ber Medsos itu 2014 waktu jadi Presiden intermilan, bukan menjadi pejabat publik tapi merasa pejabat publik karena fans.

Menteri BUMN, Erick Thohir. (foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Fenomena pejabat menggunakan media sosial (Medsos) sudah tak mengherankan. Hampir seluruh pejabat publik di Indonesia memiliki Medsos pribadi. Mulai dari Presiden sampai tingkatan Ketua RT.

Hal yang sama dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir. Menariknya, dia menggunakan Medsos sebelum dirinya menjabat pejabat publik seperti yang lain, tetapi digunakan di tahun 2014 saat dirinya menjabat Presiden Interminal (klub bola profesional Italia).

“Alhamdulillah. Jadi gini kalau dilihat sebenarnya kan saya mulai Ber Medsos itu 2014 waktu jadi Presiden intermilan, bukan menjadi pejabat publik tapi merasa pejabat publik karena fans,” kata Erick Thohir saat menghadiri acara talk show Mata Nazwa, baru-baru ini.

Erick Thohir menggunakan Medsos untuk mengontrol atau menjaga keseimbangan antara lembaga-lembaga negara dan masyarakat. Hal ini seperti yang dialami dirinya saat masih di Intermilan, ketika salah dibuly dan kalau di bola kalah di maki dan menang disanjung.

“Disitulah mulai, memang saya setuju sama mas Anies ini bagian dari cek and balance, ya sama ketika punya klub bola ya nasibnya sama, menang dipuji puji, begitu kalah di maki maki. Dan perasaan itu kalau di bola seperti kalah gak bisa tidur, seri kenapa gak bisa menang, menang senyum-senyum sendiri jadi sama di Medos itu,” ucapnya.

Saat pembawa acara Nazwa Shihab menyinggung soal aksi Erick Thohir meminta toilet umum di SPBU gratis, Lelaki berdarah Lampung ini kemudian menjelaskan ikhwal permintaannya tersebut.

“Gak, waktu itu kan dari pesantren Genggong, mungkin Cak Imin hafal waktu itu, disitu disuruh bicara dengan santri-santri mengenai ekonomi syariah lalu saya mampir mau ke PTPN12, karena waktu itu PTPN12 mau ekspor barangnya dan kebelet kencing mau Kemana lagi, ya mampir disitu (toilet SPBU-red),” jelasnya.

Saat mengetahui toilet umum di SPBU berbayar, Erick Thohir mengaku kaget. Buat dia, toilet di SPBU milik BUMN harus gratis atau seikhlasnya, bukan dipatok dengan harga tertentu.

“Cuma waktu itu saya agak tergelitik karena sebetulnya fasilitas dalam tanda kutip BUMN. Nah disitu tiba-tiba ada yang harus, bukan seikhlasnya tapi harus bayar. Saya dengan (gak ada uang di kantong) yes, kedua no,” ungkapnya.

“Dalam arti begini, kan kalau kita seikhlasnya itu sesuatu yang bisa dilakukan, tapi kalau dipatok patok di fasilitas publik. Apalagi punya BUMN. Di AirPort gratis, kereta api gratis, nah saya cuman lihat ini sesuatu yang memberatkan,” tutupnya.

Seperti diketahui, Medsos seperti instagram, facebook, twitter dan YouTube kini menjadi wadah yang tepat buat semua orang, terkhusus buat pejabat publik dimana mereka bisa berinteraksi dengan masyarakat tanpa dibatasi oleh waktu atau protokoler yang ketat.

Masyarakat juga dengan leluasa menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh pejabat publik tersebut.

KEYWORD :

Menteri BUMN Erick Thohir Media Sosial Medsos Toilet SPBU Gratis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :