Selasa, 14/05/2024 05:14 WIB

Dibanding Ubah PT 20 Persen, Sekjen PDIP: Turba Lebih Efektif

Tengok Pengalaman Pemerintahan Jokowi dan SBY

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat Apel Baguna

Jakarta, Jurnas.com - Syarat ambang batas dukungan pencalonan presiden dan wakil presiden atau Presidensial Thereshold (PT) diatur dalam UU Pemilu, yakni harus mendapat dukungan 20 persen kursi Parlemen atau 25 persen suara sah pemilu.

Belakangan muncul dorongan kuat agar PT diturunkan bahkan ada yang mendesak agar dihapus alias PT 0 persen.

Terkait ini, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya menilai PT 20 persen itu sudah ideal dan tak perlu diotak-atik lagi dalam UU Pemilu.

Ia mengajak semua pihak belajar dari pengalaman Pemerintahan Presiden SBY dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahwa sistem presidensial yang dipakai Indonesia memerlukan basis dukungan dari Parlemen.

"Pak Jokowi pada periode pertama kepemimpinannya, dipilih dengan suara yang kuat dari rakyat. Tetapi dengan dukungan parlemen yang hanya 20 persen saat itu, membutuhkan waktu satu tahun setengah untuk konsolidasi saja," kata Hasto Kristiyanto menjawab wartawan usai penutupan pelatihan Baguna PDIP se-Jabodetabek, di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Saking pentingnya dukungan Parlemen terhadap Pemerintahan itu, bahkan saat itu ada sejak awal mengganjal kebijakan Pemerintahan Jokowi lewat pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan .

"Oleh karena itulah, maka syarat 20 persen itu adalah bagi efektifitas kerja pemerintahan, itu adalah sistem yang kita bangun. Berpolitik itu dengan teori politik. Juga belajar praktik-praktik pemerintahan negara. Kerena minimum 20 persen itu untuk memastikan efektivitas kerja pemerintahan yang dipilih rakyat," urai Hasto.

"Tapi kalau Presidential Threshold 20 persen, dikritisi calonnya yang muncul itu lagi itu lagi?" tanya wartawan.

Menjawab itu, Hasto mengatakan bahwa setiap parpol memang harus menjalankan kaderisasinya dengan baik supaya mendapatkan kepercayaan rakyat dengan turun ke bawah. Seperti yang dilakukan oleh Baguna PDIP, melatih diri untuk kemudian turun ke bawah.

“Jadi kontestasi yang liberal itu tidak linier dengan kualitas kepemimpinan. Sebab kualitas kepemimpinan itu ditentukan oleh proses kaderisasi secara sistemik,” kata Hasto.

Bagi PDIP, Pemilu adalah ajang menyampaikan  seluruh konsepsi tentang jalannya pemerintahan negara kepada rakyat. Tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya calon. Sehingga jawabannya bukanlah dengan menurunkan syarat PT, namun memastikan parpol bergerak ke rakyat agar mendapatkan kepercayaan.

“Cara untuk mendapatkan dukungan lebih dari 20 persen, hanya bisa kalau melakukan kerja kerja kerakyatan, turun ke tengah-tengah rakyat. Bukan dengan cara mengubah undang-undang,” pungkas Hasto

KEYWORD :

Presidential Thereshold PT 20 persen Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :