Rabu, 15/05/2024 00:15 WIB

Mentan Ajak Petani Jawa Tengah Gerakkan Ekonomi Nasional Lewat Food Estate

Temanggung dan Wonosobo adalah kabupaten subur yang cocok untuk pengembangan hortikultura. Apalagi, dua kabupaten itu terbukti mampu menjadi penyangga kebutuhan sayur nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat memantau food estate di Wonosobo, Kamis (18/11).

TEMANGGUNG, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di Jawa Tengah untuk menggerakkan roda ekonomi nasional melalui program Pertanian seperti food estate yang dilaksanakan di Temanggung dan Wonosobo.

"Melalui food estate di Temanggung dan Wonosobo (tawon) ini kita buat ekspor pertanian menembus pasar dunia," ujar Syahrul di Wonosobo Kamis (18/11). 

Syahrul mengatakan, Kementan telah menyiapkan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diperuntukkan khusus untuk pengembangan food estate Tawon. Karena itu, program tersebut harus berjalan maksimal agar kedepan petani mampu meningkatkan kesejahteraannya.

"Dan saya berharap Kabupaten Temanggung dan Wonosobo bisa menjadi model percontohannya. Saya juga berharap pendapatan rakyat termasuk yang kerja di dalam food estate ini naik," katanya.

Temanggung dan Wonosobo adalah kabupaten subur yang cocok untuk pengembangan hortikultura. Apalagi, dua kabupaten itu terbukti mampu menjadi penyangga kebutuhan sayur nasional.

"Sekali lagi saya mengharapkan semua ini dipersiapkan dengan baik, agar kebutuhan dan ketersediaan kita semakin kuat. Tidak lagi mendatangkan komoditas dari luar negeri. Apalagi Kabupaten Wonosobo dan Temanggung adalah wilayah subur," katanya.

Berdasarkan Informasi, kawasan food estate Tawon ini rencananya akan ditinjau langsung Presiden Joko Widodo dalam waktu dekah. Di sana Presiden akan melakukan pengecekan mulai pengairan sampai pola tanam.

Mengenai hal ini, Syahrul berharap para petani dan semua pihak yang terkait agar mampu mempersiapkannya secara baik. "Jadi pada saat Presiden datang saya berharap aktivitas pertanian tetap jalan seperti biasa. Tunjukkan apa yang telah dicapai apa adanya," kata Syahrul.

Sebagaimana diketahui, saat ini lebih dari 2.171 petani sudah bergabung dengan kelompok tani yang ada di lokasi food estate tersebut. Mereka pun mulai berproduksi menggarap lahan pertanian seluas 642 hektare.

Adapun komoditas yang akan dikembangkan diantaranya komoditas cabai 15 hektare, cabai benih 1 hektare, bawang putih benih 308 hektare, bawang merah benih 1 hektare, dan kentang 5 hektare.

Di tempat terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, food estate bertujuan meningkatkan produksi pertanian Indonesia. "Tujuan inti food estate tetap ditujukan untuk menggenjot produksi," ujarnya.

Menurur Dedi, ada tiga faktor pengungkit produktivitas, yakni inovasi teknologi dan sarana-prasarana, peraturan perundangan dari tingkat presiden, menteri, gubernur hingga tingkat di bawahnya.

"Kendati begitu, yang paling berpengaruh dalam mendongkrak produktivitas pertanian adalah SDM, yaitu petani dan petani milenial yang berhimpun pada kelompok tani dan Gapoktan atau KWT (kelompok wanita tani) dan penyuluh," kata Dedi.

Karena itu, Dedi menekankan bahwa  yang harus dibenahi terlebih dahulu agar produktivitas naik adalah SDM pertanian. Sebab SDM penentu peningkatan produktivitas lantaran menguasai seluruh tahapan dari kegiatan usaha tani.

"Harus kita bangun kapasitas petani dan kelembagaannya. Petani harus ada dalam kelompok termasuk kelompok ekonomi petani sehingga mendapatkan keuntungan maksimal," katanya.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Food Estate Temanggung Wonosobo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :