Senin, 29/04/2024 03:49 WIB

Pilkada DKI Jakarta

Ahok Dituding Punya Misi Konglomerasi China

Noorsy memulai pandangannya dari keberadaan 50 orang terkaya Indonesia yang merupakan keturunan China

Diskusi aksi bela Islam III

Jakarta - Pengamat politik ekonomi Ichsanudin Noorsy mengatakan terdapat skenario besar dibalik majunya kembali Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Ibukota. Menurutnya, masuknya Ahok dalam kontestasi politik Pilkada DKI sebenarnya membawa misi kepentingan konglomerasi China yang ingin merebut kekuasaan di Indonesia.

"Kalau ini disebut murni kesalahan Ahok, salah. Kesalahan ini bukan murni kesalahan Ahok. Situasi ini karena sejumlah konglomerat, sejumlah keturunan China, ingin pengambialiahan kekuasaan dari kekuasaan ekonomi ke kekuasaan politik," ujar Noorsy dalam diskusi yang bertema "Aksi Bela Islam III-212, Doa Atau Unjuk Rasa dan Prediksinya" di Menteng, Jakarta, Rabu (1/12/2016). 

Noorsy memulai pandangannya dari keberadaan 50 orang terkaya Indonesia yang mayoritas merupakan keturunan China. Ia menyatakan bahwa mereka yang telah sukses berkuasa secara ekonomi di Indonesia akan mengambil sekaligus ruang kekuasaan di Indonesia.

Motifnya, lanjut Noorsy, kekuasaan merupakan aspek utama untuk mempertahankan kedigdayaan bisnis dan finansial mereka.

"Tadi, majalah Magazine mengumumkan 50 orang terkaya di Indonesia. Itu jumlah kekayannya 1336 Triliun. Kalo kita bandingkan dengan APBN, APBN cuma 29,5 Triliun. Angka kekuasaan keuangan mereka 63,7 persen dibandingkan APBN. Padahal APBN yang jumlahnya 2095 Triliun itu menyebabkan hutang yang tinggi sekali posisinya. Kekuatan finansial negara sesungguhnya sudah terbajak oleh kekuatan finasial konglomerat. Dan itu harus mereka pertahankan karena untuk melakukan kekuasan model semacam ini," ungkapnya. 

Noorsy menyampaikan keinginan para konglomerat keturunan China mengambil alih kekuasaan di Indonesia sangat serius. Noorsy mengungkapkan mereka telah mempersiapkan berbagai modal untuk menghadapi tahapan politik di Indonesia kedepan. 

"Para pemilik modal ini hendak berkuasa secara politik bukan hanya ekonomi. Mereka ingin mengambil kekuasaan secara politik secara konkret di level nasional. Pintu masuknya adalah melalui Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Andaikata Pilkada 2017 tidak sukses, mereka akan maju pada Pilpres 2019," paparnya.

KEYWORD :

Pilkada DKI Jakarta Ichsanudin Noorsy Ahok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :