Sabtu, 04/05/2024 07:13 WIB

Mantan Presiden Fenomenal Afrika Selatan Tutup Usia

De Klerk yang juga merupakan tokoh kunci dalam transisi negara itu menuju sistem demokrasi, didiagnosis menderita kanker tahun ini.

FW De Klerk dan Nelson Mandela (Foto: BBC)

Cape Town, Jurnas.com - FW de Klerk, mantan presiden Afrika Selatan dan orang kulit putih terakhir yang memimpin negara itu, meninggal dunia pada usia 85 tahun. Dia adalah kepala negara periode September 1989 dan Mei 1994.

Dikutip dari BBC pada Kamis (11/11), De Klerk yang juga merupakan tokoh kunci dalam transisi negara itu menuju sistem demokrasi, didiagnosis menderita kanker tahun ini.

Pada 1990 silam, ia memerintahkan pembebasan Nelson Mandela dari penjara, mengarah ke pemilihan bersejarah yang membawa pemimpin anti-apartheid ke tampuk kekuasaan.

De Klerk berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan Mandela karena membantu merundingkan penghentian apartheid. Tapi warisannya membagi opini di Afrika Selatan.

Sebuah pernyataan dari mantan presiden FW de Klerk Foundation pada Kamis (11/11) mengatakan bahwa dia meninggal dengan tenang di rumahnya di Cape Town, setelah perjuangannya melawan mesothelioma, kanker yang mempengaruhi lapisan paru-paru.

Yayasan itu juga merilis rekaman video yang dijuluki "pesan terakhir" De Klerk di mana dia berbicara tentang apartheid.

"Izinkan saya hari ini, dalam pesan terakhir ulangi: Saya, tanpa syarat, meminta maaf atas rasa sakit dan luka, dan penghinaan, dan kerusakan, kepada orang kulit hitam, cokelat, dan India di Afrika Selatan," tegas dia.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengirimkan ucapan belasungkawa kepada istri dan anak-anak De Klerk, dan mengatakan kematian mantan pemimpin itu "harus menginspirasi kita semua untuk merenungkan kelahiran demokrasi kita".

De Klerk lahir di Johannesburg pada Maret 1936, dalam barisan politisi Partai Nasional Afrikaner. Dia bekerja sebagai pengacara dan menjabat dalam serangkaian jabatan menteri, sebelum mengambil alih dari PW Botha sebagai ketua Partai Nasional pada Februari 1989, dan beberapa bulan kemudian menjadi presiden.

Dalam pidatonya yang terkenal di depan parlemen tahun berikutnya, dia mengumumkan bahwa dia menghapus larangan terhadap partai-partai yang termasuk Kongres Nasional Afrika (ANC) Mandela. Dia juga mengumumkan bahwa Mandela akan dibebaskan dari penjara setelah 27 tahun.

Tindakannya membantu mengakhiri era apartheid Afrika Selatan, dan ia menjadi salah satu dari dua wakil presiden negara itu setelah pemilihan multi-partai pada tahun 1994 yang membuat Mandela menjadi presiden.

KEYWORD :

FW de Klerk Afrika Selatan Mantan Presiden Afsel Penyakit Kanker




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :