Ilustrasi sayuran (foto: Google)
London, Jurnas.com - Sebuah karya ilmiah pemerintah, yang berisi rekomendasi agar masyarakat mengubah kebiasaan makanan dengan mengonsumsi nabati, dihapus dari laman resmi.
Dalam makalah tersebut, dikutip dari BBC pada Kamis (21/10), ilmuwan berfokus pada perubahan perilaku publik untuk mencapai target iklim, dan juga menyarankan promosi pariwisata domestik, serta menggambarkan perjalanan bisnis sebagai "kemanjaan yang tidak bermoral".
Namun makalah tersebut tidak bertahan lama, karena dihapus tak lama setelah dipublikasikan oleh Departemen Bisnis Inggris. Dikatakan bahwa makalah itu adalah penelitian akademis dan bukan kebijakan resmi.
"Kami tidak memiliki rencana apapun untuk mendikte perilaku konsumen dengan cara ini. Untuk alasan itu, Net Zero Strategy kami yang diterbitkan kemarin tidak berisi rencana seperti itu," katanya dalam keterangan resmi.
Unit Wawasan Perilaku, yang juga dikenal sebagai Unit Nudge, menulis dokumen itu. Unit ini paling dikenal karena perannya dalam desain retribusi gula dan bersuara paling awal soal strategi "kekebalan kawanan" selama pandemi.
Dokumen itu dengan cepat dihapus, dan diganti dengan catatan yang mengatakan bahwa itu diterbitkan karena kesalahan. Seorang peneliti New Economics Foundation, Alex Chapman, juga mengunggah karya ilmiah itu secara daring.
Unit Wawasan Perilaku membuat rekomendasi, mengikuti contoh retribusi gula, dengan mengenakan pajak pada produsen atau pengecer "makanan tinggi karbon", dan sebaliknya memberi insentif pada pola makan nabati dan makanan lokal.
Pemerintah juga didorong meluarkan kebijakan yang lebih berani, dengan pengenaan pajak tinggi pada produsen daging domba dan sapi.
"Meminta orang untuk secara langsung makan lebih sedikit daging dan susu adalah tantangan politik utama", demikian isi makalah itu. Pariwisata domestik harus dipromosikan untuk mengurangi permintaan konsumen untuk penerbangan internasional.
KEYWORD :Makanan Nabati Diet Karbohidrat Inggris Karya Ilmiah
