Minggu, 05/05/2024 18:12 WIB

Gelar Webinar, Kominfo Dukung Gerakan Wisata Sehat Yogyakarta

Pelaku pariwisata memanfaatkan momentum kebiasaan baru untuk memulihkan ekonomi daerah.

Gerakan Wisata Sehat Yogyakarta. Foto: kemenkominfo/jurnas.com

YOGYAKARTA, Jurnas.com – Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) webinar Penerapan Literasi Digital dan PemanfaatanTeknologi pada Desa Wisata Budaya dalam Momentum Kebiasaan Baru Pariwisata di Yogyakarta,  Sabtu (9/10/2021).

Webinar ini sebagai bentuk dukungan Menkominfo pada Organisasi Bina Berkarya yang menginisiasi Gerakan Wisata Sehat (GWS) untuk menjadi salah satu solusi dalam upaya membangkitkan kembali industri wisata Yogyakarta termasuk para pendukungnya, terutama para pelaku UMKM.

Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang selalu menarik untuk dikunjungi wisatawan karena dikenal dengan wisata alam, kebudayaan sejarah dan, kuliner yang sangat istimewa.

Namun pariwisata Yogyakarta menjadi salah satu sektor yang sangat tedampak selama pandemi Covid-19 karena adanya pembatasan sosial dan karantina wilayah.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa selain menyusun protokol kesehatan, Yogyakarta juga memiliki gerakan Yogya untuk Yogya, yaitu bagaimana warga Yogya bisa menghidupi ekonomi Yogyakarta itu sendiri.

“Dan program Yogya untuk Semuanya, agar melalui banyak koridor, wisatawan kembali menuju kota Yogya,” katanya.

Sementara menurut Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemkominfo Septriana Tangkary, salah satu upaya pemerintah mendorong pariwisata dan pemulihan ekonomi adalah percepatan vaksinasi kepada masyarakat.

“Mari kita gerakkan vaksinasi door-to-door sehingga per bulan Desember 2021 dapat mencapai 80% sehingga dan pariwisata dapat dijalankan dengan nyaman dan tenang,“ jelasnya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Provinsi DIY GKR Bendara yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pariwisata merupakan magnet sebuah daerah, namun saat pandemi ini seolah berhenti sejenak untuk beristirahat.

Namun, pelaku pariwisata tidak menyerah melainkan memanfaatkan momentum kebiasaan baru untuk memulihkan ekonomi daerah.

“Sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan kebudayaan saling bersinergi untuk saling gandeng gendong, seperti slogan kota Yogyakarta. Momentum kebiasaan baru pariwisata dilakukan dengan peningkatan literasi digital dan pemanfaatan teknologi salah satunya pada kampung wisata,” terangnya.

Dalam sesi diskusi panel, Koordinator Informasi dan Komunikasi Maritim Yudi Syahrial Kemenkominfo menyampaikan bahwa pemerintah tetap optimis untuk fokus pada Empat Pilar Pembangunan Pariwisata dan mewujudkan perkuatan fasilitas Tiga A pariwisata, yaitu Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas.

“Kita harus tetap optimis pariwisata akan bangkit kembali, terutama dengan kekhasan kota Yogyakarta sebagai salah satu pilihan destinasi wisata utama di Indonesia.”

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko juga menyampaikan kesiapan Yogyakarta untuk mendukung Gerakan WisataSehat.

Yogyakarta memiliki dua lokomotif pembangunan yaitu pariwisata dan pendidikan. Keduanya mengalami dampak besar dari pandemi Covid-19, yang biasanya mendapatkan kunjungan sebanyak 4 juta jiwa, hingga Oktober 2021, hanya 200-300 ribu orang. Karena itu, pemerintah kota Yogyakarta harus terus melakukan inovasi baru karena setiap kunjungan, wisatawan selalu menginginkan hal yang berbeda,” jelasnya.

Mengakhiri diskusi, Desideria Murti, Edukator Pariwisata Travelxism, menyampaikan bahwa wisatawan mancanegara kini memilih waktu liburan yang lama (length of stay). Karena itu saat ini pariwisata harus memberikan pengalaman cerita yang lengkap dan menarik dengan identitas unik (storynomic tourism). Budaya harus menjadi aset yang direpresentasikan ulang menjadi wisata, ekraf, lalu storynomic.

“Ada geliat baru dari dalam dan luar negeri, yaitu new form of tourism and lifestyle, di mana terdapat penerapan CHSE yang baik, disertai kelengkapan tempat pariwisata, di mana wisatawan dapat melakukan aktivitas kerja dan wisata (work, stay, live, learn),” ujarnya.

KEYWORD :

Gerakan Wisata Sehat Yogyakarta Kemenkominfo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :