Rabu, 24/04/2024 14:35 WIB

Dies Natalis ke-63, Unika Atma Jaya Bahas Kepemimpinan RI di Asean

Dies Natalis ke-63, Unika Atma Jaya Bahas Kepemimpinan RI di Asean

Konferensi pers Dies Natalis Unika Atma Jaya (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar diskusi bersama dua duta besar negara sahabat, dan Penasihat Senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dalam rangka Dies Natalis ke-63, pada Jumat (2/6).

Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Dies Natalis Unika Atma Jaya ke-63, dengan tujuan menyampaikan sudut pandang pemerintah Indonesia dan negara sahabat melalui diskusi.

"Diskusi ini turut merayakan Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN Summit 2023. Acara ini juga memberikan perspektif dan sebagai komitmen Unika Atma Jaya dalam mencerdaskan bangsa," terang Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko dalam sambutannya.

Rektor sekaligus ekonom ternama itu juga menyampaikan bahwa Unika Atma Jaya sebagai institusi pendidikan, memberikan keterlibatan dalam bentuk diskusi yang dapat memberikan penyampaian gagasan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global.

Bertajuk `Indonesia`s Leaderships in Asean: In view towards the political year of 2024`, acara ini menghadirkan Nebojša Koharovi? selaku Dubes Kroasia untuk RI, Beata Stoczy?ska sebagai Dubes Polandia untuk Indonesia, dan Foster Gultom yang merupakan Penasihat Senior Kemlu.

Beata Stoczy?ska menyampaikan bahwa Unika Atma Jaya memiliki kedekatan dan hubungan baik. Menurut dia, pendidikan sangat penting bagi masyarakat Indonesia, oleh karena itu Polandia membuka kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Polandia.

"Kami melihat Indonesia memiliki kepemimpinan kuat di Asia Tenggara. Bagi Polandia, pasar asia masih belum sepenuhnya dijelajahi. Aktivitas ekonomi Polandia berkembang hingga kesini dan banyak pelaku usaha mencari pasar baru disini," ujar dia.

Pandangan serupa disampaikan Nebojša Koharovi? yang menyoroti potensi softpower yang dimiliki Indonesia.

"Indonesia harus memperkenalkan diri dengan lebih baik lagi di kancah global. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan," tambah dia.

Dubes Polandia menambahkan bahwa sering terjadi salah kaprah tentang Indonesia, padahal memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor. Sehingga Indonesia harus mempertunjukan softpower yang dimilikinya untuk meraih rekognisi dari masyarakat global.

Sementara itu, Foster Gultom menegaskan hubungan Indonesia dengan Polandia dan Kroasia sangat dekat terlepas dari kondisi dunia saat ini.

"Kerjasama Indonesia dengan Polandia dan Kroasia saat ini berkembang dengan stabil. Kita tidak hanya berkolaborasi antar pemerintah, namun terkadang berkolaborasi di sektor lain," ujar Foster.

KEYWORD :

Unika Atma Jaya Dies Natalis Kepemimpinan Indonesia Asean




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :