Jum'at, 10/05/2024 19:34 WIB

Hasto Wardoyo Kukuhkan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting

Saat ini banyak tantangan dalam mengelola keluarga dan menjalankan program-program keluarga berencana. Penyebabnya karena adanya reformasi birokrasi serta ada otonomi daerah, dan juga ada kebebasan tata reproduksi yang harus di hormati.

Kepala adan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo dengan resmi mengukuhan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Peresmian Sekretariat Stunting BKKBN di Auditorium Kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur.

Jakarta, Jurnas.com - Kepala adan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo dengan resmi mengukuhan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Peresmian Sekretariat Stunting BKKBN di Auditorium Kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur.

Pengukuhan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, yang ditandatangani pada awal Agustus 2021.

"Semua harus bertekad bulat bersama untuk belajar agar satu kesatauan visi bersama pemahaman melangkah dengan bersama, kemudian kita memiliki tantangan yang besar karena ekspetasi dari bapak Presiden bisa menurunkan tingkat stunting di angka 14 persen di tahun 2024 mendatang. Maka untuk itu kita sama-sama melangkah bertekad kerja dengan cepat, efektif dan efisien," kata Hasto pada pengukuhan tersebut.

Bebeda dengan zaman dahaulu, kata Hasto, saat ini banyak tantangan dalam mengelola keluarga dan menjalankan program-program keluarga berencana. Penyebabnya karena adanya reformasi birokrasi serta ada otonomi daerah, dan juga ada kebebasan tata reproduksi yang harus di hormati.

"Saya selalu sampaikan bahwa ketika BKKBN sudah sukses menurunkan tingkat kontrasepsi pil KB dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2000 dari 5,6 persen menjadi 2,6 persen itu terjadi dalam kurun waktu 30 tahun," ujarnya.

Hasto juga menekankan, kualiatas SDM itu berawal dari pendidikan wajib belajar 12 tahun, kemudian angka harapan hidup, akan tetapi angkat kematian bayi dalam negeri saat masih cukup banyak, yaitu rata-rata angka kematian bayi hampir terjadi setiap harinya.

"Maka dari itu tugas kita harus menunda angka kematian bayi sehingga kita berharap angka harapan hidup masih terjaga. Saya kira sudah sangat tepat stunting ini bagian yang paling penting untuk peran kedepan BKKBN dalam rangka menurunkan angka stunting untuk meningkatkan tingkat kualitas SDM," tegas Hasto.

KEYWORD :

BKKBN Hasto Wardoyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :