Kamis, 16/05/2024 09:27 WIB

Pupuk Kaltim Bina Pelaku Usaha Batik Lokal Kalimantan

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkapkan perusahaannya berkomitmen untuk terus mendukung batik sebagai warisan budaya Indonesia, sekaligus mengembangkan peluang UKM lokal di sektor batik agar lebih berdaya saing.

Batik khas Bontang.

Jakarta, Jurnas.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) mendukung peningkatan daya saing batik lokal melalui pembinaan pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu, mengungkapkan perusahaannya berkomitmen untuk terus mendukung batik sebagai warisan budaya Indonesia, sekaligus mengembangkan peluang UKM lokal di sektor batik agar lebih berdaya saing.

"Pupuk Kaltim ingin menunjukkan jika batik memiliki nilai dan kearifan tersendiri di masyarakat. Inilah yang terus kita kembangkan sebagai budaya dan ciri khas Indonesia,” kata Rahmad.

Pupuk Kaltim juga melihat potensi batik lokal dengan corak dan motif unik, sebagai peluang usaha menjanjikan yang bisa digarap serius oleh masyarakat.

Perkembangan dan eksistensi batik sebagai salah satu kekayaan nusantara tak luput dari perhatian PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), untuk mengenalkan warisan budaya Indonesia tersebut ke berbagai kalangan. Hal itu mendasari Pupuk Kaltim melakukan pembinaan bagi pengusaha batik lokal, agar mampu tumbuh dan berdaya saing.

Kini dua batik mitra binaan Pupuk Kaltim, yakni Batik Beras Basah dan Batik Kuntul Perak, telah mendapat tempat di masyarakat sebagai batik lokal khas Bontang, bahkan telah merambah ke mancanegara.

Batik Beras Basah terinspirasi dari nama icon wisata Kota Bontang, dengan corak biota laut. Nama ini juga dinilai mewakili Bontang agar nama daerah maupun Pulau Beras Basah sebagai ikon wisata semakin dikenal secara luas.

Pupuk Kaltim juga membantu pemberdayaan pembuatan ribuan masker berbahan dasar kain batik untuk dibagikan ke masyarakat secara bertahap pada masa pandemi COVID-9, hingga pembuatan souvenir untuk tamu Perusahaan.

Pupuk Kaltim ingin menunjukkan jika batik memiliki nilai dan kearifan tersendiri di masyarakat. Inilah yang terus kita kembangkan sebagai budaya dan ciri khas Indonesia,” kata Rahmad.

Pupuk Kaltim juga terus berupaya mendorong para pelaku batik binaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, sekaligus menyasar potensi pasar dengan lebih luas. Sebab pembinaan Pupuk Kaltim tak hanya berbicara pada keberhasilan pengelolaan serta manajemen usaha saja, tapi juga menciptakan lebih banyak peluang sektor usaha yang dijalankan.

“Bukan tidak mungkin batik Bontang bisa tembus pasar ekspor dan ini yang terus didorong Pupuk Kaltim untuk perkembangan batik mitra binaan, karena peluang dan daya saing itu harus dimanfaatkan dengan baik,” ujar Rahmad.

KEYWORD :

Pupuk Kaltim Batik UKM SNI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :