Jum'at, 26/04/2024 17:06 WIB

Dua Program Kemdikbud Genjot Serapan Vokasi ke Industri

Dua program tersebut ialah Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)–Diploma Dua (D-2) Jalur Cepat, dan Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D-3) menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat/D-4).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Wikan Sakarinto (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan dua program baru, untuk meningkatkan serapan lulusan vokasi ke dunia usaha dan dunia industri (Dudi).

Dua program tersebut ialah Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)–Diploma Dua (D-2) Jalur Cepat, dan Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D-3) menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat/D-4).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyambut baik dua program ini. Dua program tersebut merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, melainkan juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memilih yang terbaik untuk dirinya.

Selain itu, kedua program ini memberikan kesempatan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang andal dan matang.

"Melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke Diploma Dua jalur cepat. Melalui program Peningkatan Prodi Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan, peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," ujar Mendikbud pada Selasa (15/12).

Mendikbud menjelaskan, tujuan dari kedua program ini adalah agar peserta didik mendapat kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari Dudi. Sehingga, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan Dudi.

"Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya," terangnya.

Senada dengan Mendikbud, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menjelaskan dua hal yang mendasari munculnya kedua program ini, yaitu Merdeka Belajar untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan keingin dan bakat peserta didik vokasi di masa depan, dan mendorong terwujudnya program sambung-suai (link and super-match) antara dunia pendidikan dan dunia industri.

"Kedua program yang mengusung semangat Merdeka Belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemdikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri," terang Wikan.

Wikan menambahkan, pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

"Karena itu perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun ‘link and super-match’ antara dunia pendidikan vokasi dengan Dudi. Ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin," jelasnya.

KEYWORD :

SMK D2 Jalur Cepat Vokasi Kemdikbud Wikan Sakarinto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :