Rabu, 08/05/2024 21:09 WIB

Trump: Orang Amerika Sedang Belajar Hidup dengan Virus Corona

Sekitar 22.000 orang diperkirakan meninggal akibat influenza pada musim 2019 hingga 2020.

Sebuah mobil bersama Presiden AS Trump melewati pendukungnya dalam iring-iringan mobil di luar Pusat Medis Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 4 Oktober 2020. (Foto: AFP / Alex Edelman)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, orang Amerika belajar untuk hidup dengan virus corona COVID-19. Itu disampaikan sehari setelah kembali ke Gedung Putih usai mendapatkan perawatan intensif karena COVID-19.

Trump, yang kembali pada Senin (5/10) malam setelah hampir empat hari di Walter Reed Medical Center di luar Washington, dijadwalkan menerima transfusi kelima dari obat antiviral remdesivir saat dirawat dengan steroid deksametason, biasanya hanya digunakan pada kasus yang paling parah.

Trump yang mencalonkan diri melawan dari Partai Demokrat, Joe Biden dalam pemilihan empat minggu lagi, telah berulang kali meremehkan COVID-19, yang menewaskan lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia. Paman Sama memiliki jumlah kematian tertinggi di dunia, yaitu lebih dari 209.000 kematian.

"Banyak orang setiap tahun, terkadang lebih dari 100.000, dan meskipun ada vaksin, meninggal karena Flu. Apakah kita akan menutup Negara kita? Tidak, kita telah belajar untuk hidup dengannya, sama seperti kita belajar hidup dengan COVID, di kebanyakan populasi jauh lebih mematikan !!! " kicau Trump Selasa (6/10).

Menurut statistik pemerintah AS, sekitar 22.000 orang diperkirakan meninggal akibat influenza pada musim 2019 hingga 2020. Bahkan sebelum tertular COVID-19, Trump mengakui dalam rekaman percakapan dengan seorang jurnalis bahwa penyakit itu lebih mematikan daripada flu.

Dokter Gedung Putih, Dr Sean P Conley menekankan bahwa presiden dari Partai Republik itu akan memiliki perawatan medis kelas dunia yang tersedia sepanjang waktu.

"Jangan biarkan itu mendominasi Anda. Jangan takut," kata Trump dalam video setelah dia kembali pada Senin malam.

"Saya lebih baik, dan mungkin saya kebal - saya tidak tahu," tambahnya, diapit oleh bendera Amerika dan dengan latar belakang Monumen Washington. "Keluar sana. Hati-hati."

Trump kembali ke Gedung Putih dalam tontonan yang dibuat untuk televisi, turun dari helikopter Marine One dengan mengenakan masker. Ia melepaskan masekernya saat berpose, memberi hormat dan melambai, di South Portico mansion.

Trump berulang kali mencemooh pedoman jarak sosial yang dimaksudkan untuk mengekang penyebaran virus dan mengabaikan penasihat medisnya sendiri. Dia mengejek Biden pada debat presiden Selasa lalu karena mengenakan masker saat berkampanye.

"Saya terkejut ketika dia mengatakan COVID-19 tidak boleh ditakuti," kata William Schaffner, seorang profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville.

"Ini adalah penyakit yang menewaskan sekitar seribu orang setiap hari, merusak perekonomian, membuat orang kehilangan pekerjaan. Ini adalah virus yang harus dihormati sekaligus ditakuti," sambungnya. (CHA)

KEYWORD :

Virus Corona Hidup Bersama Corona Donald Trump Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :