Kamis, 18/04/2024 12:20 WIB

Pemerintah Diminta Cari Solusi Bagi Ratusan Ribu Pekerja Migran Terdampak Covid-19

Pemerintah harus memiliki solusi untuk pekerja migran yang terpaksa pulang. Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung. Jika mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak pada ekonomi keluarganya

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani meminta pemerintah untuk memikirkan dan mencari solusi terhadap nasib ratusan ribu pekerja migran yang pulang ke kampung halaman imbas pandemi Covid-19.

Diketahui, sebelumnya, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, sebanyak 144.327 pekerja migran telah kembali ke Indonesia. 

Menurut Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu diantaranya telah berada ke kampung halamannya masing-masing.

"Pemerintah harus memiliki solusi untuk pekerja migran yang terpaksa pulang. Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung. Jika mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak pada ekonomi keluarganya," kata Netty melalui keterangannya, Minggu (21/06/2020).

Istri Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengaku khawatir, kondisi ini akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi masyarakat yang akan menyumbang pada makin terpuruknya angka pertumbuhan ekonomi.

"Harus ada upaya terobosan penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka. Jika tidak, maka angka pengangguran semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di daerah," katanya.

"Di dapil saya, Cirebon dan Indramayu, kondisi ini menjadi keluhan dari para pejabat dinas tenaga kerja," tambah Netty.

Netty mengungkapkan, berdasarkan data laporan Disnakertrans Provinsi Jabar, selama periode Januari-April sudah ada 5.491 orang pekerja migran yang pulang, angka tersebut diprediksi akan terus bertambah.

"Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran. Info yang saya terima, tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19," katanya.

"Apakah perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?" tanya Netty.

Pada kesempatan ini, Netty juga mempersoalkan pentingnya pemerintah membuat kebijakan fundamental yang memperkuat regulasi perlindungan hak pekerja, akselarasi investasi serta pemulihan industri dan perdagangan.

Ditegaskannya, ratusan ribu para pekerja migran itu tentu butuh pekerjaan. Ketimbang lowongan kerja itu diberikan untuk pekerja asing. Dia pun meminta pemerintah untuk memfasilitasi para pekerja migran yang kini sedang menganggur.

"Ratusan ribu pekerja migran kita dipulangkan dan lainnya mengalami PHK atau dirumahkan, tentu tidak masuk akal jika Indonesia malah menerima masuknya sejumlah tenaga kerja asing untuk bekerja di sektor yang bisa ditangani oleh anak negeri. Di mana letak nasionalisme dan pembelaan kita pada keadilan sosial?" ujar Netty.

Terakhir, Netty juga mengkritisi penyaluran bantuan sosial Covid-19 yang belum mencapai target seratus persen. Netty meminta agar hal ini segera dikebut dan tidak ada lagi data penerima yang kacau.

"Jangan sampai ada keluarga yang seharusnya menerima bansos malah terlewatkan. Para keluarga pekerja migran tersebut perlu juga diperhatikan. Pada saat ini, bansos merupakan salah satu harapan masyarakat untuk tetap bertahan hidup. Kita sudah banyak kehilangan nyawa karena Covid-19, tidak boleh ada kasus orang meninggal karena kelaparan. Ini tanggung jawab negara dan masyarakat dunia-akhirat secara bersama-sama," kata Netty.

KEYWORD :

Pekerja Migran Netty DPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :