Sabtu, 20/04/2024 07:29 WIB

Antisipasi Musim Kemarau, Petani Sumedang Manfaatkan Embung Percepatan Tanam

Embung ini dimaksudkan untuk menampung atau meninggikan muka air yang sumber airnya dari mata air dan di gunakan untuk mengairi sawah sekitar kurang lebih 10 hektare di Dusun Garawangi Desa Cibunar.

Embung. (Foto: Ist)

Sumedang, Jurnas.com - Memasuki musim kemarau tahun ini para petani yang tergabung di Kelompok Tani (Poktan) Silih Asih desa Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang bisa bernapas lega. Pasalnya kini mereka bisa lakukan percepatan tanam dengan ketersediaan air yang cukup dari embung pertanian.

Salah satu anggota Poktan Silih Asih, Ajun Junaedi menjelaskan, Kelompok taninya mendapat fasilitasi bantuan pembangunan embung pertanian dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Sumedang senilai 190 juta.

Embung ini dimaksudkan untuk menampung atau meninggikan muka air yang sumber airnya dari mata air dan di gunakan untuk mengairi sawah sekitar kurang lebih 10 hektare di Dusun Garawangi Desa Cibunar.

"Di tengah pandemic COVID-19, adanya embung pertanian ini membuat kami tidak khawatir untuk menaman dan produksi. Sehingga dalam satu musim kedepan kegiatan olah tanah dan tanam bisa berjalan lancar, produktivitas padi juga aman," ungkap AJun.

Dijelaskannya, embung seluas 30x20 meter persegi dengan kedalaman tiga meter ini mampu menampung air kurang lebih 500 meter kubik dan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air sawah selama musim kemarau.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi dan Jagung serentak untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan dan kekeringan.

"Saya mengajak seluruh insan pertanian untuk menghadapi tantangan saat ini dengan dua langkah konkret, yaitu dengan penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat. Diharapkan kerja sama dengan berbagai pihak lebih intens agar semua dapat berjalan dengan baik," tegas Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, bahwa pangan adalah masalah yang utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, di mana petani harus tetap semangat tanam, olah, dan panen.

"Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani," kata Dedi.

KEYWORD :

Musim Kemarau Petani Sumedang Embung Percepatan Tanam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :