Kamis, 25/04/2024 03:14 WIB

AS Kerahkan Ratusan Pasukan ke Timur Tengah

Serangan AS yang berlangsung di Bandara Internasional Baghdad itu menewaskan delapan orang lainnya.

Pasukan khusus koalisi Arab Saudi dan Yaman (foto Ilustrasi The National)

Teheran, Jurnas.com - Pentagon mengumumkan, Amerika Serikat (AS) mengirim setidaknya 3.000 tentara tambahan ke Timur Tengah tak lama setelah membunuh Letnan Jenderal Iran, Qassem Soleimani.

Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Soleimani dan komandan kedua Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan udara AS di ibukota Irak, Baghdad pada Jumat (3/1) pagi.

Serangan AS yang berlangsung di Bandara Internasional Baghdad, menewaskan delapan orang lainnya.

Pentagon mengatakan Presiden AS, Donald Trump sudah memerintahkan pembunuhan Soleimani ini.

Di Washington, seorang pejabat Pentagon mengatakan, 3.000 hingga 3.500 tentara dari Pasukan Tanggap Global Divisi Lintas Udara ke-82 akan dikerahkan di wilayah Timur Tengah.

"Brigade akan dikerahkan ke Kuwait sebagai tindakan yang tepat dan tindakan pencegahan dalam menanggapi peningkatan tingkat ancaman terhadap personil dan fasilitas AS," kata pejabat Pentagon.

Awal pekan ini, para pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa ribuan pasukan tambahan bisa dikerahkan ke wilayah tersebut.

Gedung Putih sudah lebih dulu mengirimkan sekitar 14.000 tentara tambahan ke Timur Tengah sejak Mei.

Pada Selasa 31 Desember 2019, Kedutaan Besar AS dievakuasi setelah ribuan demonstran Irak marah berkumpul di luar gerbang kompleks untuk mengutuk agresi militer Washington terhadap pasukan Populer Mobilisasi Unit (PMU) pada Minggu 29 Desember 2019.

Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan, agres AS yang menewaskan lebih puluhan warga Irak dan melukai lainnya tidak dapat diterimah.

Ribuan protes marah berhasil mencapai misi diplomatik AS yang terletak di Baghdad yang dijaga ketat Zona Hijau, meneriakkan “Matilah Amerika” dan membakar bendera AS.

Para pengunjuk rasa selanjutnya mengangkat tanda-tanda yang menyerukan misi AS untuk ditutup dan bagi parlemen untuk memerintahkan pasukan AS untuk meninggalkan Irak.

KEYWORD :

Amerika Serikat Qassem Soleimani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :