Kamis, 02/05/2024 04:29 WIB

70 Persen Petani Indonesia Masih Tamatan SD

Jantung dari kemandirian pangan terletak pada kualitas dan produktivitas pertanian jadi pemerintah harus berpihak dan mendukung petani secara penuh

Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Indopos.co.id dengan tema

Jakarta, Jurnas.com - Penguatan ketahanan pangan nasional salah satunya sangat bergantung pada kualitas para petani. Pasalnya dengan banyaknya petani berkualitas akan berjalan beriringan dengan peningkatan produksi pangan tanah air.

Hal itu disampaikan guru besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor, Herman Siregar saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Indopos.co.id dengan tema "Tantangan dan Peluang Pangan Dalam Negeri", Senin (21/10) di Swisbel Hotel, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

“Jantung dari kemandirian pangan terletak pada kualitas dan produktivitas pertanian jadi pemerintah harus berpihak dan mendukung petani secara penuh,” ujar Herman.

Menurut Herman, salah satu tantangan dalam penguatan ketahanan pangan ialah sekitar 70 persen petani di Indonesia masih hanya tamatan SD dan didominasi kalangan usia tua. Ini membuktikan bahwa menjadi petani bukan menjadi trend bagi anak-anak muda masa kini.

"Petani Indonesia sekitar 70 persen tamat SD atau lebih rendah, dan cenderung memasuki masalah umur," katanya.

Selain itu, lanjut Herman, para petani tersebut cenderung tidak memiliki keahlian lain dalam mengembangkan hasil pertanian. Salah satunya karena kurangnya pendidikan.

"Umumya mereka tidak memiliki keterampilan lainnya yang memadai, seperti pengolahan hasil pertanian," lanjutnya.

Ia menambahkan, anak para petani juga jarang dapat mengenyam pendidikan tinggi karena keterbatasan biaya.

"Anak petani jarang yang dapat mengenyam pendidikan tinggi hingga bisa bekerja di sektor formal dan mengangkat taraf ekonomi keluarga petani tersebut," tambahnya.

Untuk itu, menurut Herman, perlu upaya pemerintah untuk lebih fokus terhadap kesejahteraan para petani bukan terfokus pada peningkatan produktivitas dengan bantuan alat-alat canggih namun lupa memperhatikan pelakunya.

"Petani yang merupakan ujung tombak dalam penyediaan pangan secara lokal, harus mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah," tuturnya.

Sementara itu, Pengamat Pertanian Khudori mengatakan, kebijakan stabilisasi harga pangan harus ada sehingga tidak mempengaruhi produktifitas para petani. Selain itu, Pemerintah harus cerdas, komoditas mana yang menjadi prioritas, sehingga mengarah kepada kesejahteraan para petani.

“Perlu dilakukan juga peningkatan produksi. Memanfaatkan inovasi dan teknologi. Meningkatkan produksi, harus perhatikannya juga pelaku. NTP (Nilai Tukar Petani) bergerak disitu-situ aja. Petani harus sejahtera,” jelasnya.

Berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No. 7 tahun 1996, ada 4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu: 1) Kecukupan ketersediaan pangan; 2) Stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun; 3) Aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap pangan; 4) kualitas keamanan pangan.

KEYWORD :

Ketahanan Pangan Petani Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :