Kamis, 25/04/2024 04:59 WIB

Iran Siap Lanjut Kurangi Komitmennya di Bawah Pakta Nukir

INSTEX adalah kendaraan bagi Eropa untuk memenuhi komitmennya setelah AS menarik diri dari perjanjian nuklir, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Menteri Luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, Iran bertekad menuju tahap ketiga menangguhkan komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir multilateral 2015, jika anggota pakta nuklir dari Eropa tak mematuhi komitmenya.

Zarif keluhakn pihak Eropa dalam kesepakatan Iran, Prancis, Inggris dan Jerman karena gagal mematuhi kewajiban mereka menanggapi konsekuensi keluarnya Amerika Serikat (AS) dari perjanjian.

Ia menunjuk saluran pembayaran langsung non-dolar yang dirancang Eropa untuk mengimbangi sanksi AS yang telah kembali pada Iran, dengan mengatakan mekanisme keuangan yang dikenal sebagai INSTEX  masih dalam tahap awal dan belum beroperasi.

"INSTEX tidak boleh diubah menjadi alat untuk melaksanakan pesanan AS dan (memungkinkan) mereka (Amerika) untuk memutuskan bagaimana mekanisme ini dapat berfungsi," kata Zarif.

INSTEX adalah kendaraan bagi Eropa untuk memenuhi komitmennya setelah AS menarik diri dari perjanjian nuklir, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Mekanisme itu akan menjami Iran akan dapat menjual minyaknya dan mengumpulkan pendapatan. Zarif mendesak Eropa untuk membiarkan dirinya berani bertindak berdasarkan komitmennya, bukan pada tuntutan AS.

Pada pertemuan Komisi Gabungan JCPOA baru-baru ini, para mitra Teheran kembali menekankan komitmen mereka terhadap kesepakatan nuklir. "Namun, Teheran perlu melihat bagaimana mereka menerapkan kata-kata mereka," ujar Zarif.

"Dalam keadaan saat ini dan jika tidak ada tindakan yang diambil (oleh orang Eropa), kami pasti akan mengambil langkah berikutnya (dalam mengurangi komitmen)," tambah Zarif.

Zarif melanjutkan dengan mengatakan, gelombang ketegangan, kekacauan dan masalah saat ini berakar pada terorisme ekonomi AS terhadap Iran dan kegagalan negara-negara Eropa untuk memenuhi janji-janji mereka, yang dianggap sebagai keterlibatan dalam teror ekonomi.

Pada Mei, Iran mulai mengurangi komitmennya terhadap perjanjian nuklir secara bertahap, satu tahun setelah AS meninggalkan kesepakatan dan memberlakukan kembali larangan ekonomi kerasnya pada Republik Islam - yang terutama ditujukan pada sektor energi negara itu.

Pengurangan komitmen Teheran tidak berarti pelanggaran terhadap kesepakatan dan sesuai dengan hak-hak hukumnya berdasarkan Pasal 26 dan 36 JCPOA. Iran dapat dengan mudah membaik keputusannya begitu Eropa menemukan cara praktis melindungi ekonomi Iran dari sanksi AS.

Parta Eropa sudah melewatkan tenggat waktu 60 hari yang ditetapkan Teheran. Kemudian Negeri Para Mullah memotong komitmen kedunya pada 7 Juli, yang menandai dimulainya tenggat waktu kedua bagi mereka.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat Iran Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :