Jum'at, 26/04/2024 00:55 WIB

Pengawas Nuklir PBB Gelar Pertemuan Darurat di Iran

pertemuan yang diminta AS dijadwalkan akan difokuskan pada kebijakan Iran melampaui batas 300 kg cadangan uranium yang diperkaya rendah, seperti diatur pada JCPOA.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan mengadakan pertemuan darurat di Iran minggu depan, beberapa hari setelah Teheran berencana menambah level pengayaan uraniumnya.

Seorang juru bicara untuk pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan pada Jumat (5/7) bahwa pertemuan Dewan Gubernur IAEA akan diadakan pada 10 Juli.

Pertemuan darurat akan diadakan atas permintaan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Organisasi Internasional, Jackie Wolcott. Ternyata permintaan itu menuai kritikan dari misi Iran untuk IAEA.

"Benar-benar ironi bahwa kekhawatiran tentang implementasi Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) diajukan pemerintah yang secara praktis melanggar JCPOA melalui penarikan secara ilegal dan sepihak dari kesepakatan tersebut, dan menekan orang lain untuk melakukan hal yang sama," kata diplomat Iran.

"Fakta bahwa AS, sebagai pelanggar pertama dan utama JCPOA, membuat permintaan seperti itu mengindikasikan keterasingannya, yang dihasilkan dari penentangannya terhadap multilateralisme dan supremasi hukum dalam urusan internasional," tambahnya.

Menurut pernyataan misi AS di Wina, pertemuan yang diminta Wolcott dijadwalkan akan difokuskan pada kebijakan Iran melampaui batas 300 kg cadangan uranium yang diperkaya rendah, seperti diatur pada JCPOA.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari langkah pertama pengurangan komitmen JCPOA Iran. Kebijakan ini selanjutkan akan diikuti langkah kedua pada 7 Juli, setelah tenggat untuk Eropa menerima permintaan Iran berakhir.

Pada fase kedua ini, Iran akan melanjutkan kegiatan sebelumnya. Iran juga akan meningkatkan kemurnian uranium yang diperkaya, mengakhiri komitmennya ke tingkat kemurnian 3,67 persen yang telah disepakati dalam kesepakatan nuklir.

Misi Iran juga menekankan bahwa perkembangan baru-baru ini tidak ada hubungannya dengan masalah yang berkaitan dengan perlindungan IAEA atau tugas Dewan Gubernur IAEA.

"Masalah yang terkait dengan JCPOA dibahas dan dibicarakan dalam mekanisme yang ditentukan (pada JCPOA)," tambahnya.

Sementara itu, duta besar Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, juga bereaksi terhadap pertemuan IAEA yang direncanakan.

"Itu bukan tempat yang tepat untuk mempertimbangkan keputusan Iran untuk mengurangi komitmen nuklirnya. Dari sudut pandang mandat IAEA mereka bukan merupakan pelanggaran atau keprihatinan," kata Ulyanov.

KEYWORD :

Pertemuan Darurat Amerika Serikat Kesepakan Nuklir Bandan Nuklir Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :