Sabtu, 20/04/2024 17:57 WIB

Es Berukuran Empat Kali Prancis Meleleh di Antartika

Fenomena pemanasan global menjadi penyebab melelehnya lapisan es di Antartika, Kutub Utara.

Antartika (Foto: AFP)

New York Jurnas.com - Fenomena pemanasan global menjadi penyebab melelehnya lapisan es di Antartika, Kutub Utara. Dalam penelitian terbaru, setidaknya wilayah es berukuran empat kali lebih besar dari Prancis telah meleleh dalam beberapa dekade terakhir.

Para ilmuwan sudah tahu Antartika mencair dengan kecepatan yang meningkat, karena percepatan pembuangan dari gletser, sungai-sungai es yang mendorong perlahan-lahan ke pantai.

Tetapi antara tahun 1979 dan 2014, mereka mengamati sebuah fenomena yang menarik sekaligus meyakinkan, lapisan es mengembang.

"Sejak 2014 hingga 2017, Antartika kehilangan hampir sebanyak kutub," kata klimatolog NASA, Claire Parkinson dilansir dari AFP pada Selasa (2/7).

Dari luar sekitar 12,8 juta kilometer persegi, lanjut Parkinson, lapisan es laut surut dua juta kilometer persegi karena alasan yang belum diketahui.

"Ini meningkat dari level tertinggi 40 tahun pada tahun 2014, terus turun pada tahun 2017 ke level terendahnya dalam 40 tahun," kata Parkinson, yang temuannya dipublikasikan dalam Prosiding National Academy of Sciences (PNAS).

Tim tersebut menganalisis pengukuran gelombang mikro dari satelit NASA dan militer selama periode tersebut, untuk membangun gambaran yang paling tepat.

Sebelumnya, ada hipotesis yang mengatakan pemanasan global disebabkan oleh lubang di lapisan ozon hingga angin yang bergeser dan arus laut. Namun teori itu belum terbukti.

"Tidak ada hipotesis yang bagus menurut saya," kata Douglas Martinson, seorang ahli kelautan dari Universitas Columbia.

Namun dia memperingatkan agar tidak mencoba menerapkan temuan dari Kutub Utara ke Antartika, dengan mengatakan itu akan "seperti membandingkan apel dengan truk tentara."

Arktik adalah lautan yang dikelilingi oleh daratan, sedangkan Antartika adalah benua yang dikelilingi oleh lautan, di mana gunung es tidak terlalu dibatasi.

Berbeda dengan Kutub Utara, Antartika bukanlah pemanasan dan tetap menjadi tempat terdingin di Bumi, serta sumber air tawar terbesarnya.

Gunung-gunungnya yang tertutup es mampu meningkatkan level lautan hingga 57 meter, menurut sebuah studi tahun 2013.

Chris Rapley, seorang ilmuwan iklim dari University College of London, mengatakan kenaikan sebelumnya sama sekali tidak merusak tesis pemanasan global.

"Ini hanya menunjukkan bahwa dalam sistem yang kompleks dan saling berhubungan, hasil kontra-intuitif dapat terjadi, setidaknya untuk sementara waktu," jelas Chris.

KEYWORD :

Antartika Kutub Utara Pemanasan Global Perubahan Iklim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :