Kamis, 02/05/2024 05:04 WIB

Lima Pabrik Listrik Tenaga Nuklir Jepang Terancam Tutup

Peraturan baru memerlukan teknologi kontrol jarak jauh sehingga operator instalasi dapat mempertahankan pendinginan reaktor bahkan ketika pabrik dievakuasi

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-ichi yang lumpuh terlihat di Okumamachi, Prefektur Fukushima pada 24 Maret 2011. Triple meltdown mendorong peraturan yang menyerukan langkah-langkah keamanan yang lebih besar. File Foto oleh Air Photo Service

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Jepang mengatakan, lima pembangkit listrik tenaga nuklir dapat ditutup jika mereka tidak memasang langkah-langkah keselamatan anti-terorisme dengan tenggat waktu mereka.

Utilitas yang mengoperasikan pabrik di barat dan barat daya Jepang telah meminta tenggat waktu diperpanjang ketika mereka mencoba untuk mematuhi peraturan untuk membuat pabrik lebih rentan terhadap terorisme. Aturan itu diberlakukan pada 2013, dua tahun setelah bencana tanaman Fukushima.

Otoritas Peraturan Nuklir menolak permintaan itu hari Rabu. Ketua NRA Toyoshi Fuketa mengatakan tidak perlu memperpanjang batas waktu karena tidak ada bencana alam yang mencegah operator pabrik menyelesaikan pekerjaan.

"Kami tidak dapat mengabaikan operasi fasilitas nuklir ketika mereka menjadi tidak sesuai dengan standar pertemuan," kata Fuketa dilansir UPI.

"Keputusan itu sangat berat," seorang juru bicara Shikoku Electric Power menanggapi. "Kami akan melakukan apa yang kami bisa untuk mempersingkat waktu konstruksi kami dan memenuhi tenggat waktu."

Peraturan baru memerlukan teknologi kontrol jarak jauh sehingga operator instalasi dapat mempertahankan pendinginan reaktor bahkan ketika pabrik dievakuasi. Tujuannya adalah untuk mencegah pelepasan bahan radioaktif secara grosir jika terjadi serangan teroris.

Dalam permintaan mereka untuk perpanjangan, Shikoku dan dua utilitas lainnya, Kansai dan Kyushu, mengatakan kepada NRA pekan lalu memasang pengaman baru untuk 10 reaktor di lima pabrik bisa memakan waktu hingga tiga tahun.

Reaktor No.1 di pembangkit listrik Sendai di Prefektur Kagoshima dapat ditunda jika Kyushu Electric Power tidak selesai melaksanakan langkah-langkah tersebut pada Maret mendatang. Reaktor No. 2 menghadapi tenggat waktu yang sama di bulan Mei 2020.

Para pejabat mengatakan sebuah reaktor di pabrik Takahama di Prefektur Fukui akan memenuhi batas waktu pada Agustus 2020.

KEYWORD :

Pabrik Nuklir Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :