Rabu, 08/05/2024 09:26 WIB

Sikap Politik Soetrisno Bachir dan Kemajuan Ekonomi Bangsa

Soetrisno Bachir bicara tentang perkembangan ekonomi dan juga arah atau sikap politiknya dalam Pilres 2019 ini.

Soetrisno Bachir saat memberikan paparannya di depan Mahasiswa Muhammadiyah. (Foto : Jurnas/Ginting)

Jakarta, Jurnas.com- Nama besar Soetrisno Bachir dalam peta perpolitikan Indonesia memiliki pengaruh besar. Ia juga sangat memahami skala ekonomi Indonesia yang terus mengalami perkembangan positif di pemerintahan saat ini.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini, sangat menghormati dan respek dengan sikap politik Persyarikatan Muhammadiyah yang memposisikan diri tidak berpihak pada salah satu pasangan calon presiden (capres).
Sebagai warga Muhammadiyah, Soetrisno Bachir merasa perlu mengajak warga Muhammadiyah lain agar menjatuhkan pilihannya berdasarkan pendekatan rasional dan spiritual.

"Kita harus menghormati sikap politik siapapun. Dan kita juga harus memilih secara cermat berdasarkan pendekatan rasional yang paling mudah dinilai adalah pada prestasi kerja bidang ekonomi dari masing-masing capres," jelas Soetrisno Bachir kepada wartawan termasuk Jurnas.com,  saat menjadi pembicara dalam seminar Arah Baru Ekonomi untuk Indonesia Berkemajuan dalam Simposium Ekonomi Indonesia yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Sabtu (23/3).

Ia mengatakan, indikator ekonomi makro selama Pemerintahan Jokowi menunjukan capaian yang positif, sehingga memunculkan optimisme dari berbagai kalangan. Hal ini tercermin pada terkendalinya laju inflasi, mempertahankan pertumbuhan ekonomi, serta penciptaan lapangan kerja

“Di tengah situasi ekonomi dan politik global yang tidak menentu, pemerintah mampu mempertahankan pertumbuhan pada tingkat yang cukup baik," terang pria yang pernah menjabat sebagai Kerua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) ini.

Dia menolak penilaian berbagai kalangan yang mengatakan Kabinet Kerja gagal mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Untuk mencapai pertumbuhan sebesar itu dibutuhkan situasi ekonomi dan politik yang kondusif.

Padahal dalam realitasnya, perkembangan dan kebijakan ekonomi global turut berpengaruh pada Indonesia, seperti kenaikan suku bunga Fed, perang dagang Amerika Serikat - Tiongkok, gejolak di Venezuela, dan persiapan pelaksanaan British Exit (Brexit) pada Maret 2019. Namun demikian, situasi ini dapat diatasi Kabinet Kerja sehingga mampu mengendalikan makro ekonomi pada tingkat yang cukup baik. Kinerja Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi, kata Soetrisno, tercermin pada pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen selama empat tahun terakhir dan laju inflasi sebesar 2,82 persen.

"Ini posisi terendah dalam 20 tahun terakhir sehingga masyarakat tetap terjaga tingkat kesejahterannya," papar Soetrisno. .

Hal ini berdampak pada angka pengangguran terbuka turun 5,34 persen atau 7 juta orang. Makin besarnya serapan lapangan kerja menurunkan angka kemiskinan 1 digit, yaitu sebesar 9,82 persens per Maret 2018.

Dia menerangkan bahwa pilihannya tidak berubah setelah memperhatikan langsung perilaku Jokowi dan ketetapan hatinya usai berdo`a. Soetrisno menjamin berita-berita di media sosial mengenai Jokowi jauh dari amalan sebagai seorang muslim adalah tidak benar. Amalan sehari-hari Jokowi itu cerminan seorang muslim yang taat beragama.

“Kalau sudah baik dan bagus, kita kasih jempolkan?,” canda Soetrisno Bachir menandakan arah politiknya untuk Jokowi dan Kyai Maruf Amin.

KEYWORD :

Soetrisno Bachir Ekonomi Politik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :