Jum'at, 26/04/2024 16:16 WIB

Nayib Bukele Sebut El Salvador Tak Dapat Untung Berhubungan dengan China

Selama kampanye, Bukele, yang muncul sebagai pemenang pada pemilihan itu sebagai kandidat orang luar pada Minggu, mengkritik manfaat yang diterima El Salvador setelah menjalin hubungan diplomatik dengan China.

Nayib Bukele melambai kepada para pendukung setelah memberikan suara di San Salvador (Foto: Jose Cabezas/Reuters)

San Salvador - Presiden terpilih, El Salvador Nayib Bukele akan meninjau hubungan diplomatik dengan China. Pengumuman setahun setelah pemerintah yang keluar memutuskan hubungan dengan Taiwan.

Selama kampanye, Bukele, yang muncul sebagai pemenang pada pemilihan itu sebagai kandidat orang luar pada Minggu, mengkritik manfaat yang diterima El Salvador setelah menjalin hubungan diplomatik dengan China.

Federico Anliker, anggota dekat tim Bukele dan sekretaris jenderal partai Ide-Ide Baru-nya, mengatakan pemerintahan yang akan datang akan menyelidiki mengapa pemerintah yang keluar menjalin hubungan dengan China.

"Dengan masalah hubungan China, Cina-Taiwan, kita harus mempelajarinya dan menempatkannya dalam keseimbangan - apa yang terbaik untuk negara, bukan apa yang terbaik untuk partai politik, seperti yang dilakukan (pemerintahan yang akan keluar)," kata Anliker kepada media lokal, Kamis (7/2).

"Kami tidak diajak berkonsultasi, mereka juga tidak memberi kami alasan (untuk membangun) hubungan dengan China. Sekarang kita harus selidiki secara detail," lanjutnya.

Pada Agustus, El Salvador memutuskan hubungan dengan Taiwan untuk menjalin hubungan dengan China, mengikuti Republik Dominika dan Panama.

Tiongkok kemudian menawarkan kepada El Salvador sekitar USD150 juta untuk proyek-proyek sosial dan 3.000 ton beras untuk memberi makan ribuan orang Salvador yang dilanda kekeringan.

Agustus tahun lalu, Gedung Putih memperingatkan bahwa China memikat negara-negara dengan insentif yang memfasilitasi ketergantungan dan dominasi ekonomi, bukan kemitraan."

Anliker juga mengatakan bahwa Bukele, seorang mantan walikota ibukota berusia 37 tahun, menyatakan dukungannya untuk Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai kepala negara Venezuela yang sah pada bulan Januari.

Bukele "tidak akan mau mendukung pemerintah totaliter yang menindas rakyatnya dan tidak menghormati hak asasi manusia," katanya, merujuk pada pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. (Reuters)

KEYWORD :

El Salvador Nayib Bukele China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :