Jum'at, 26/04/2024 19:03 WIB

Sofyan Basir Disebut Dapat Jatah Paling Besar di Suap PLTU Riau

Dirut PLN disebut pernah membicarakan fee proyek PLTU Riau-1 dengan bos Blackgold Natural Recourses Limited Johannes Budisutrisno Kotjo. Bahkan, Sofyan Basir diprediksi memperoleh fee lebih besar.

Dirut PLN, Sofyan Basir

Jakarta - Dirut PLN disebut pernah membicarakan fee proyek PLTU Riau-1 dengan bos Blackgold Natural Recourses Limited Johannes Budisutrisno Kotjo. Bahkan, Sofyan Basir diprediksi memperoleh fee lebih besar.

Demikian disampaikan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eni Maulani Saragih, saat pemeriksaan terdakwa, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (22/1). Eni mengaku pernah menyampaikan ke Sofyan Basir untuk mendapat jatah paling besar.

"Anggapan saya, Sofyan Basir dapat paling banyak, kalaupun ada ya, ini kalaupun ada. (Sofyan) bilang ini kita sama saja," kata Eni Saragih.

Alasan Eni, Sofyan merupakan sosok orang yang paling berkontribusi banyak ketika proyek PLTU Riau-1 berhasik digarap Blackgold Natural Recourses Limited. Oleh karenanya, Sofyan Basir disebut mendapat jatah fee paling besar dari proyek PLTU Riau-1.

Namun, kata Eni, Sofyan Basir meminta jatahnya disamakan dengan yang lain jika memang ada fee dari proyek PLTU Riau-1.‎ "Ya kalau bisa sama aja, jangan (dilebihin), sama aja," kata Eni mengutip pernyataan Sofyan.

Eni sendiri belum dapat memastikan apakah Sofyan Basir mendapatkan fee dari proyek PLTU Riau-1. Kemungkinan besar, kata Eni, Sofyan juga ikut kecipratan. Eni juga berharap Mantan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mendapatkan jatah dari proyek itu.

‎"Mungkin Pak Sofyan juga dapat, saya berharap Pak Idrus dapat. Itu harapan saya. Harapan saya, karena kan Pak Idrus kan ga ikutan cawe-cawe‎ ke PLN bareng, harapan saya, tolong dong bujuk Pak Kotjo untuk pak Idrus dapat," terangnya.

KPK membuka penyelidikan baru kasus dugaan suap PLTU Riau-I. Lembaga Antirasuah bahkan mengamini pengembangan kasus ini mengarah kepada Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Dalam putusan terdakwa Johannes Budisutrisno Kotjo, Sofyan disebut ikut berperan meloloskan perusahaan Blackgold Natural Recourses Limited sebagai konsorsium penggarap proyek PLTU Riau-I.

Sofyan disebut sebagai pihak yang menawarkan proyek PLTU Riau-I kepada Setya Novanto dan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih, agar digarap oleh perusahaan Blackgold, milik Johannes.

Nama Sofyan memang berulang kali muncul dalam penyidikan atau persidangan kasus suap PLTU Riau-I. Menurut pengakuan Eni, Sofyansempat dijanjikan menerima fee paling banyak. Namun, akhirnya Sofyan mendapat fee sama dengan yang diterima Eni dan Idrus Marham.

KPK baru menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-I. Ketiga tersangka itu yakni bos Blackgold Natural Recourses Limited Johannes Budisutrisno Kotjo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih, serta mantan Menteri Sosial Idrus Marham.

Eni bersama dengan Idrus diduga menerima hadiah atau janji dari Kotjo. Eni diduga menerima uang sebesar Rp6,25 miliar dari Kotjo secara bertahap. Uang itu adalah jatah Eni untuk memuluskan perusahaan Kotjo sebagai penggarap proyek PLTU Riau-I.

KEYWORD :

Suap PLTU Riau Dirut PLN Sofyan Basir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :