Jum'at, 26/04/2024 18:30 WIB

Kunjungan Mendadak Trump di Irak Disebut Penghinaan

Kunjungan Trump adalah pelanggaran nyata dan jelas terhadap norma-norma diplomatik dan menunjukkan penghinaan.

Kunjungan pangkalan udara Trump dan istrinya, Melania Trump, berlangsung sekitar tiga jam (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)

Baghdad - Polisi dan milisi Irak mengutuk kunjungan mendadak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ke Irak. Sidak itu disebut melanggar kedaulatan negara itu secara terang-terangan.

Pada kunjungan ke pasukan AS, Rabu (26/12) itu, Trump mendarat di pangkalan udara di sebelah barat ibukota Irak, Baghdad, tempat ia mengucapkan terima kasih kepada tentara atas sambutannya.

Sabah al-Saadi, pemimpin blok parlemen Islah, menyerukan sidang darurat parlemen Irak untuk membahas pelanggaran kedaulatan Irak ini secara terang-terangan dan menghentikan tindakan agresif Trump yang harus mengetahui batas-batasnya.

"Pendudukan AS di Irak sudah selesai," katanya dilansir dari Al Jazeera.

Islah yang dipimpin dari kalangan Syiah, Muqtada al-Sadr, sudah lama menentang kehadiran AS di Irak sejak invasi dipimpin AS menggulingkan pemerintah Saddam Hussein pada 2003 atas senjata pemusnah massal dan hubungan dengan al-Qaeda yang keduanya terbukti tidak ada.

Ratusan ribu warga Irak tewas dalam konflik itu. banyak analis menyebutnya sebagai salah satu masalah besar kebijakan luar negeri AS dalam sejarah baru-baru ini dan salah satu invasi paling merusak dalam sejarah modern.

Blok Bina, saingan Islah di parlemen dan dipimpin oleh pemimpin milisi yang didukung Iran Hadi al-Amiri, juga keberatan dengan kunjungan Trump ke Irak.

"Kunjungan Trump adalah pelanggaran nyata dan jelas terhadap norma-norma diplomatik dan menunjukkan penghinaan serta permusuhannya dalam berurusan dengan pemerintah Irak," kata pernyataan dari Bina.

Pada kunjungan yang berlangsung tiga jam itu, Trump tidak bertemu dengan pejabat Irak. Pertemuan yang dijadwalkan dengan Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi dibatalkan dan kedua pemimpin malah berbicara melalui telepon.

Kantor Abdul Mahdi mengatakan dalam sebuah pernyataan, pemerintah AS telah menginformasikan kepemimpinan Irak tentang kunjungan presiden sebelumnya.

Pernyataan itu mengatakan, perdana menteri Irak dan presiden AS mengadakan pembicaraan melalui telepon karena belum ada kesepakatan untuk melakukan pertemuan.

Legislator Irak mengatakan kepada kantor berita Reuters kedua pemimpin itu tidak sepakat mengenai tempat pertemuan yang direncanakan itu akan berlangsung: Trump telah meminta bertemu di pangkalan militer Ain al-Asad, tapi tawaran itu ditolak Abdul Mahdi.

KEYWORD :

Donald Trump Amerika Serikat Irak Penghinaan AS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :