Jum'at, 26/04/2024 16:22 WIB

Dewan Keamanan Teluk Kuat tanpa Qatar

Arab Saudi, UEA, Bahrain dan anggota non-GCC Mesir  memberlakukan boikot diplomatik dan ekonomi di Qatar sejak Juni 2017 atas tuduhan Doha mendukung terorisme.

Logo Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). (Foto: via Al Jazeera)

Dubai - Pemerintah Uni Emirat Arab mengatakan, Dewan Kerjasama Teluk (GCC) masih kuat meski ada perselisihan dengan Qatar yang meretakkan blok tersebut menjelang KTT tahunan minggu depan.

"Keberhasilan utama dewan adalah dalam aspek ekonomi dan penciptaan pasar umum Teluk," kata Menteri Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash.

"Krisis akan berakhirs saat penyebab di baliknya berakhir dan itu adalah dukungan ekstremisme Qatar dan campur tangannya dalam stabilitas kawasan itu," sambungnya.

Arab Saudi, UEA, Bahrain dan anggota non-GCC Mesir  memberlakukan boikot diplomatik dan ekonomi di Qatar sejak Juni 2017 atas tuduhan Doha mendukung terorisme.

Perselisihan itu telah merusak peran regional enam negara GCC, yang dibentuk pada 1980 sebagai benteng melawan tetangganya yang lebih besar, Iran dan Irak.

Pekan lalu, Qatar mengumumkan akan berhenti dari OPEC setelah 57 tahun, untuk fokus pada gas dalam sebuah pukulan jelas pada pemimpin de facto blok Saudi Arabia.

Raja Arab Saudi sudah mengundang emir Qatar untuk menghadiri pertemuan kepala negara Minggu (2/12). Doha sudah menerima undangan tersebut, tapi belum metuskan apakah akan menghadiri acara tersebut atau tidak.

Menteri luar negeri Bahrain mengatakan dalam pernyataan yang diterbitkan pada Kamis (6/12) bahwa tingkat representasi Qatar di KTT satu hari tidak relevan.

"Sama saja Qatar hadir atau tidak," kata Menteri Luar Negeri Khalid bin Ahmed al-Khalifa kepada harian Arab, Asharq Al-Awsat.

"Krisis dengan Qatar telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan saya tidak tahu bagaimana mereka akan kembali dari perselisihan itu, karena Qatar sudah bergabung dengan musuh-musuh kawasan itu seperti Iran dan menjauhkan diri dari GCC," sambungnya.

Penguasa Qatar bulan lalu mengatakan perselisihan itu mengekspos kegagalan GCC dan membahayakan keamanan regional dengan melemahkan blok yang terdiri atas Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan UEA.

KEYWORD :

Arab Saudi OPEC Negera Teluk Qatar Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :