Jum'at, 19/04/2024 07:07 WIB

Entaskan Kemiskinan, Mentan Luncurkan Program Bekerja di Jawa Timur

Data Kemensos dan BKKBN, di Jember terdapat 295.291 RTM, Bondowoso 152.348 RTM dan Lumajang 132.696 RTM.

Menteri Pertanian (Menta), Andi Amran Sulaiman Bedah Kemiskinan Sejahtera (Bekerja) di Bondowoso, Selasa (22/5).

Jember - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menggarap program pertanian dan bekerja nyata untuk mengentaskan kemiskinan, khususnya masyarakat yang berada di kategori pra sejahtera. Melalui Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), ia optimis kemiskinan bisa dientaskan.

Program Bekerja merupakan upaya Kementan untuk mengentaskan kemiskinan di tanah air berbasis pertanian dengan tiga tahapan, jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada 2018 saat ini Kementan menargetkan program Bekerja dapat dilaksanakan di 10 provinsi, 776 desa dan 200.000 Rumah Tangga Miskin (RTM).

Setelah melakukan bedah kemiskinan di Kabupaten Cianjur, Magetan dan Purbalingga, kini Menteri Amran menyentuh Provinsi Jawa Timur. Terdapat tiga kabupaten yang menjadi lokasi peluncuran Program BEKERJA yaitu Bondowoso, Jember dan Lumajang. Data Kemensos dan BKKBN, di Jember terdapat 295.291 RTM, Bondowoso 152.348 RTM dan Lumajang 132.696 RTM.

Menteri Amran menegaskan Program Bekerja merupakan pengejewantahan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo agar program kementerian harus fokus pada upaya peningkatan pendapatan dan daya beli mayoritas rumah tangga miskin yang bekerja di sektor pertanian maupun informal di pedesaan. Program pengentasan kemiskinan ini bersinergi dengan Kemensos, BUMN, Kemendes, BKKBN dan pemerintah daerah.

"Kita sinergi atas perintah Presiden. Ini adalah solusi permanen untuk saudara kita yang miskin di desa supaya pendapatannya naik, tidak lagi miskin. Kita siapkan bantuan untuk 1.000 desa dari 100 kabupaten dan 10 provinsi," tegas Amran pada Peluncuran Program Bekerja di Sukogidri, Kecamatan Ledok Ombo, Jember, Rabu (23/5).

Sebelumnya, Selasa (22/5) Mentan Amran meluncurkan Program Bekerja di Bondowoso dan besok Kamis (24/5) peluncuran juga dilakukan di Kabupaten Lumajang.

Amran mengungkapkan bantuan dalam Program Bekerja komoditasnya diarahkan berdasarkan keunggulan komparatif masing-masing daerah yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi. Sasarannya difokuskan pada satu wilayah penduduk miskin yang dikelompokkan dalam 3 klaster.

Setiap klaster, lanjut Amran, penduduk miskin berjumlah 5 hingga 10 ribu. Solusi jangka pendek dan menengahnya melalui bantuan sayur-sayuran dan bibit ayam petelur berumur dua bulan beserta kandang dan pakan.

"Untuk ayam, bantuan yang diberikan 50 ekor per rumah tangga prasejahtera. Saat usia enam bulan menghasilkan 50 butir per hari dengan masa produktif dua tahun. Sehingga pendapatan Rp2 juta sampai Rp2,5 juta per bulan," ungkap Amran.

Sementara solusi jangka panjangnya melalui bantuan tanaman perkebunan sesuai dengan kondisi agro klimat masing-masing daerah. Misal, Bondowoso yang dikenal sebagai Republik Kopi, bantuan diberikan bibit kopi sebanyak 500 ribu pohon.

"Kita kejar agar kopi Indonesia menjadi nomor satu di dunia, sehingga tidak ada lagi rakyat miskin di Bondowoso. Ada 12.900 rumah tangga miskin di Bondowoso. Jadi nanti dengan ternak ayam dan berkembangnya industri kopi, pendapatan masyarakat naik, tidak ada lagi yang miskin," ujarnya.

Untuk Jember, lanjut Amran, target lokasi Program Bekerja akan menjangkau pada 21.941 RTM. Selain bantuan ayam dan kambing, pohon mangga dan paket aneka sayuran, sedangkan untuk perkebunan berupa bibit kopi dan pupuk serta pengembangan pekarangan.

"Dengan bantuan ini, Jember harus lepas dari kemiskinan. Pesan Bapak Presiden Jokowi, bantuan jangan disalahgunakan. Jadi mari kita bersama-sama melepaskan rakyat dari kemiskinan," ucapnya.

KEYWORD :

Kementan Bekerja Jember Jawa Timur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :