Sabtu, 27/04/2024 08:38 WIB

Data Elektrifikasi PLN dan ESDM Tidak Jelas

Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliana Paris menilai data elektrifikasi yang disampaikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Kementerian ESDM pada saat Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kepulauan Riau kurang jelas.

Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliana Paris

Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliana Paris menilai data elektrifikasi yang disampaikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada saat Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kepulauan Riau kurang jelas. Karena basis elektrifikasi itu masih belum jelas apakah basisnya desa atau kecamatan.

“Kementerian ESDM ataupun PLN menyampaikan data elektrifikasi misalnya 75 persen, tetapi nyatanya tidak seperti itu,” sorot Andi Yuliani usai pertemuan dengan mitra kerja terkait, di Batam, Kepri, Senin (30/4/2018).

Politisi PAN itu mencontohkan, misalnya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu daerah pemilihannya yang sangat dekat dengan Makassar, disebut elektrifikasinya 100 persen. Namun nyatanya masih banyak dusun-dusun yang belum teraliri listrik.

“Mungkin karena daerah kepulauan, itu biasanya PLN hanya membuat daerah yang sudah ada tiang-tiang listriknya, sisanya hanya menyambung. Karena kalau belum sama sekali ada tiang listriknya, merupakan pekerjaan yang agak berat bagi PLN. Nah mungkin harus ada pembicaraan antara PLN dengan Kementerian ESDM,” tukasnya.

Andi Yuliani menambahkan, saat ini untuk tenaga energi baru terbarukan (EBT) sudah diserahkan oleh kementerian ESDM ke PLN tahun ini. Menurutnya, dengan penyerahan ini daerah kepulauan tidak perlu lagi memakai tiang listrik tetapi menggunakan tenaga matahari.

“Kalau ingin elektrifikasi daerah kepulauan itu bisa 100 persen, maka harus menggunakan energi matahari,” saran politisi dapil Sulawesi Selatan itu.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII DPR Kunjungan Kerja




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :