Jum'at, 26/04/2024 19:12 WIB

Pesona Batik Indonesia dan Gaya Jepang ala Ferry Sunarto

Pada koleksi Fersoen’ (RTW Spring 2018) kali ini desainer Ferry Sunarto menampilkan dua budaya dalam satu makna.

Fashion

Jakarta - Kecintaan Ferry Sunarto terhadap warisan budaya bangsa (kebaya) menjadi sebuah mangkok emasnya dalam menjalankan bisnis fashionnya. Dengan menggali dan mencampurkan unsur modern, menjadikan setiap rancangan kebaya Ferry Sunarto menjadi sesuatu yang sophisticated dan gelamour.

Ferry mengatakan ia mengangkat tema secara general dalam Culture Mind yang berupa perpaduan budaya Asia yakni Jepang dan Indonesia. "Tidak lupa kesan fresh dan edgy juga ditonjolkan karena koleksi ini bisa dipadukan dengan gaya milenial yang kini sedang tren," ungkap Ferry saat Fashion Show "Fersoen" di Jakarta, Kamis (26/4).

Dalam koleksi busana Cocktail Dress ini Ferry juga mengaku dapat inspirasi dari filosofi "The Zora" terutama unsur beauty and balance dalam balutan ready to wear.

"Saya juga menggandeng Batik Keris ready to wear yang selama ini sudah banyak dikenal masyarakat sebagai batik legend," ungkapnya.

Sebagai bagian untuk menciptakan sebuah kawasan mix-used premium dan eksklusif dengan sangat memperhatikan seni dan keindahan untuk memberi nilai keseimbangan hidup, ‘The Zora’ kawasan mix-used premium menggelar serangkaian kegiatan fashion show.

Menampilkan beberapa desainer papan atas Indonesia yang menandai eksistensinya di industri properti Ibukota serta sebagai bagian dari apresiasi ‘The Zora’ terhadap hasil karya busana kreatif terbaik dari para desainer terkemuka Tanah Air.

Setelah sebelumnya dengan sukses menampilkan karya terbaru dari desainer senior Adji Notonegoro. Kali ini ‘The Zora’ mempersembahkan sebuah fashion show tunggal yang menampilkan karya terbaru dari desainer Ferry Sunarto bertajuk ‘Fersoen’ (RTW Spring 2018).

KEYWORD :

Ferry Soenarto ready to wear spring 2018




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :