Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (Foto: Reuters/Hamad I Mohammed)
Riyadh - Kebijakan kerajaan Arab Saudi, Mohammed Bin Salman memberikan tunjangan kepada para pekerja dan tentara pemerintah Saudi tahun ini, menyusul penerapan pajak pertambahan nilai (PNN) dan lonjakan harga bahan bakar memicu gerutuan di antara warga negara.
Dalam kebijakan yang diterbitkan pada Sabtu (6/1), pemerintah akan memberikan tunjangan bulanan sebesar 1.000 riyal atau sekitar Rp3 juta kepada pegawai dan juga memberikan tunjnangan sebesar 5.000 riyal atau Rp18 juta kepada personil militer yang berada di garis depan di Yaman.
Warga Saudi, termasuk beberapa penulis terkemuka mengeluh tentang kenaikan harga setelah diperkenalkannya PPN sebesar 5 persen serta kenaikan tarif listrik dan harga bensin yang signifikan sejak 1 Januari. Keputusan itu merupakan bagian dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menaikkan pendapatan non-migas dan memperbaiki keuangan publik ditengah anjloknya harga minyak.
Raja Salman mengarahkan negara untuk menanggung beban PPN dalam beberapa situasi, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan khusus serta pembelian rumah pertama yang dihargai hingga 850.000 riyal atau Rp3 miliar. Tunjangan untuk siswa, pensiunan dan penerima jaminan sosial juga meningkat.
Arab Saudi akan memperlambat rencana untuk menghapus subsidi untuk berbagai macam produk energi, sesuai dengan rencana fiskal jangka panjang baru dalam APBN 2018.
Sejak menjabat tahun lalu Tahun lalu, Raja Salman juga membalikkan pemotongan gaji sektor publik yang sebelumnya ditangguhkan sebagai upaya untuk mengendalikan tagihan upah sektor publik yang lumayan besar. Ia juga mengizinkan perempuan mengendarai mobil, membuka kembali bioskop yang setelah 35 tahun ditutup serta mengizinkan wanita menontok sepak bola di stadion.
Arab Saudi Menteri Mohammed bin Salman
