Jum'at, 26/04/2024 19:10 WIB

Teknologi

Pacar "Robot" Tak Lama Lagi Hadir

Robot

Ilustrasi robotik

Ramalan film-film futuristik tentang sex di masa depan tak lama lagi akan menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Bulan Oktober lalu, dari Konferensi International Robotik di Stockholm, Swedia, terdengar kabar bahwa dalam 25 tahun penggunaan kecerdasan buatan (artificial Intelligence) akan menjadi sesuatu yang lazim, termasuk dalam urusan layanan di atas ranjang.

Para ahli bahkan memperkirakan, hubungan sex antara pasangan yang menikah atau pasangan yang terikat dalam satu hubungan romantis akan menjadi "hajat" yang akan ditunaikan dalam kesempatan yang spesial saja, karena teknologi robotik telah hadir untuk memuaskan hampir segala macam urusan sehari-hari.

Dr. Trudy Barber, salah seorang perintis dalam pengembangan teknologi berkaitan dengan aktivitas seksual, seperti diberitakan oleh The Telegraph, mengatakan bahwa orang akan menilai "hal-hal biasa yang nyata" dengan lebih tinggi karena mesin telah banyak menggantikan banyak urusan. "Aku pikir apa yang akan terjadi adalah mesin akan membuat hubungan nyata menjadi lebih berharga dan bernilai," kata Dr Trudy Barber.

Robot "sex" yang bernama Rocky atau Roxxxy True Companion, saat ini bisa dibeli dengan harga £7000 harga yang masih cukup mahal. Tetapi perkembangan yang sangat pesat dalam bidang ini diramalkan banyak orang akan membuat robot sex akan menjadi sangat mirip dengan manusia dan tentu saja dengan harga yang makin murah.

Dr Trudy lebih jauh menjelaskan bahwa hanya soal waktu saja, perkembangan teknologi akan membuat robot menjadi salah satu bagian yang "biasa" dalam urusan sex. Sementara itu para ahli kecerdasan buatan memberi peringatan jauh-jauh hari bahwa risiko anak-anak remaja akan menjalani pengalaman seksual pertamanya dengan robot humanoid akan semakin nyata. Hal itu berbahaya karena akan berujung pada pemahaman konsep tentang sex yang tidak realistis.

Bulan Juni lalu, salah seorang peneliti terkemuka dalam bidang ini Dr Noel Sharkey, menyarankan pada pemerintah Amerika Serikat untuk mencegah perkembangan teknologi robotik "dibajak` oleh industri layanan sex. Dr Trudy Barber menilai bahwa kekhawatiran itu agak berlebihan. "Pertanyaan yang muncul adalah bukan apakah kemajuan itu akan bisa diterima melainkan kapan kita akan bisa terintegrasi dengannya," ungkap Dr Trudy.

Kate Devlin, ahli komputer dari Goldsmiths, University of London mengatakan bahwa perkembangan yang ada telah sangat memungkinkan munculnya robot yang bisa mempelajari preferensi seksual partnernya untuk meningkatkan layanannya. Bisa dilihat dari munculnya kreasi-kreasi seperti robot Pepper yang banyak dipakai untuk memberikan stimulasi seksual pada orang yang sudah berumur.

Perkembangan di Asia dan Jepang menegaskan tentang berbagai perkembangan itu. Bulan April yang lalu, Ricky Ma, 42 tahun, warga Hong Kong tanpa pendidikan seksual tentang robot telah menghabiskan  £35.000 untuk membuat robot perempuan yang tampilannya sangat mirip dengan Scarlett Johannson. Sesuatu hal yang akan membuat aktris itu geleng-geleng kepala. Robot itu mempunyai kemampuan untuk merespon ungkapan  seperti `kamu sangat cantik` atau `kamu sangat imut` dengan gerak-gerik kerlingan dan senyuman.

KEYWORD :

Robot Seks Trudy Barber




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :