Terdaftarnya sembilang perusahaan ini menyusul delapang perusahaan sebelumnya, sehingga total perusahaan yang terdaftar di China sebanyak 17 perusahaan
Delegasi RI menawarkan produk Sarang Burung Walet (SBW) yang merupakan produk natural asli Indonesia. Produk ini memiliki potensi ekspor sebesar 1600 ton pada tahun 2028 dengan nilai transaksi USD1,6 Miliar pertahun.
Januari 2020, volume ekspor SBW Indonesia mencapai 72,8 ton atau senilai Rp 407.261.414.000.
Sebanyak 75,35 ton SBW dengan nilai ekonomi Rp753 miliar pada semester I 2020 atau meningkat kurang lebih 10 ton jika dibandingkan dengan jumlah pengiriman di periode yang sama di tahun 2019 yakni 65,37 ton saja.
SBW dapat hidup baik dengan ekosistem yang terjaga, mulai dari hutan, laut, dan sungai sebagai penghasil pakan walet alami.
Perjuangan ekspor SBW ke Tiongkok cukup keras, dan relatif berbeda dengan negara lainnya.
Sampai dengan tahun 2020 tercatat sebanyak 74 unit usaha SBW telah mengantongi Sertifikat NKV. Dengan rincian, 72 unit usaha pencucian SBW, 1 Gudang Kering tempat pengumpulan SBW dan 1 pengolahan SBW.
tahun lalu dari 1,1 ribu ton ekspor SBW, 23 persen atau 262 ton berhasil masuk Tiongkok, sisanya 77 persen ke 22 negara lain seperti Australia, Hongkong hingga Amerika Serikat (AS).
Indonesia hingga saat ini masih menjadi penghasil SBW terbesar di dunia dengan menguasai pangsa pasar sekitar 70%.
Persyaratan teknis ekspor untuk komoditas sarang burung walet (SBW) ke Amerika Serikat lebih mudah dibandingkan ke negara tujuan ekspor Asia, khususnya Cina atau Hongkong.