Senin, 29/04/2024 04:24 WIB
TAG : Makmur
  • Bersama PKB, Sandiaga Makin Percaya Diri

    Kamis, 25/08/2016 18:13 WIB

    Dengan masuknya PKB yang disokong para nahdliyin, Sandiaga yakin perjalanan suci membawa Jakarta yang sejahtera, makmur, dan teratur akan tercapai.

  • Rakernas II PBNU

    Sri Mulyani Ceramah Ekonomi di PBNU

    Sabtu, 19/11/2016 13:44 WIB

    Rakernas II PBNU dibuka dengan diskusi yang bertema "Meneguhkan Islam Nusantara Untuk Kemakmuran Warga"

  • Cerita Taipan James Riadi Saat Dipanggil Gus Dur

    Sabtu, 19/11/2016 23:19 WIB

    James menjadi pembicara saat diskusi yang bertema "Meneguhkan Islam Nusantara Untuk Kemakmuran Warga" di kantor PBNU jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016).

  • INTERNASIONAL

    Eropa Khawatir, Kebencian Jadi Tren Global

    Rabu, 07/12/2016 14:51 WIB

    Negara-negara di Eropa, bahkan di negara-negara yang dianggap makmur, memanfaatkan kebencian, kebencian pada kelompok yang tidak sesuai dengan kelompok yang lain, sebagai konsesi atas sebuah kekhawatiran.

  • Komplotan Ramlan Butarbutar Enam Kali Merampok di Sukabumi

    Minggu, 01/01/2017 01:37 WIB

    Polres Sukabumi Kota mendata, mereka merampok pada 26 Maret 2007 di salah satu rumah di Pelabuan II Nomor 116. Lalu pada 30 Mei 2007 di gudang PT Subur Jaya Makmur Lestari, Jalan Pabuaran Nomor 51.

  • Divestasi Saham Freeport, Pemerintah Dituntut Lebih Perhatikan Nasib Rakyat Papua

    Jum'at, 24/02/2017 17:05 WIB

    Peralihan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) harus mengangkat kemakmuran rakyat Papua.

  • Pasca Bom Kampung Melayu, Dua Negara Ini Peringatkan Warganya

    Kamis, 25/05/2017 18:03 WIB

    Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran (FCO) Inggris telah mengeluarkan peringatan kepada warga Britania ketika melakukan perjalanan ke Jakarta pasca insiden tersebut terjadi.

  • Pedri Kasman: Usai Ramadan Ada Perubahan Mendasar Indonesia

    Senin, 26/06/2017 08:27 WIB

    Jika semua pihak menghayati hakikat takwa yang dijanjikan Allah selama Ramadhan ini insya Allah bangsa ini akan sejahtera, makmur dan tenteram

  • Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Minggu, 01/01/2017 16:09 WIB

    Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang melantik dua anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu yakni,Drs.Erwin TPL Tobing dan Jimmy Demianus IJIE dari Fraksi PDI-P mewakili Kalimantan Barat dan Papua Barat pada 26 Juli, di Ruang Delegasi, Plaza Nusantara, Gedung MPR,DPR dan DPD,Jakarta Selatan.

    Erwin Tobing menggantikan dr Karolin Margret Natasa yang mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI fraksi PDI-P dan terpilih menjadi Bupati Landak, Kalimantan Barat. Sementara, Jimmy Demianus IJIE, anggota MPR sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 mewakili PDI-P dari daerah pemilihan Papua Barat. Pelantikan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan peraturan MPR RI agar para anggota dilantik mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota MPR pengganti antar waktu.

    Oesman Sapta mengatakan, Erwin yang merupakan mantan petinggi Polri dan Jimmy merupakan anggota aktivis yang kaya akan kreativitas dan wawasan akan melaksanakan tugas kenegarawanan, dimana di lembaga MPR tempat berkumpul mereka yang mewakili kepentingan MPR, DPR, dan DPD. "Dari sisi konstitusional dan moral, setiap anggota MPR dalam berpolitik harus berpolitik kebangsaan," kata Oso, panggilan akrab Osman Sapta.

    Oso menyebutkan, kita boleh berbeda dari asal daerah atau berbeda dari asal fraksi, tapi ketika lembaga pemusyawaratan ini tujuan kita hanya satu yakni, Indonesia kita cita-citakan. " Indonesia yang memberikan jaminan setiap umat beragama dapat melaksanakan ibadahnya. Indonesia yang dicita-citakan memberi rasa keadilan bagi setiap warganegara dan Indonesia yang dicita-citakan tidak menciptakan kesenjangan dalam program pembangunan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.

    Dikatakan Oso, selama ini dipahami bahwa pembangunan hanya berpusat di Pulau Jawa saja, telah menimbulkan kesenjangan dan sebagian masyarakat terusik rasa nasionalismenya. Namun patut kita bersyukur pada pemerintah saat ini bahwa praktek pembangunan yang tersentral di Pulau Jawa sudah tidak terjadi lagi.

    "Seperti pembangunan wilayah perbatasan di Kalimantan dan pembangunan pabrik-pabrik di Papua, serta perbedaan harga minyak yang Rp 80 ribu di Papua, menjadi sama harganya dengan di Jakarta hanya Rp 8000."

    Menurut Oso, tugas politik kebangsaan kita dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu lagi, tapi kesenjangan rasa kebangsaan di sebagian masyarakat kita masih jadi beban berat bagi. Ada sebagian masyarakat kita yang lengah, yang menurun dan bahkan menghilang rasa nasionalisme. Hal inilah yang bisa mengancam NKRI."Indonesia tidak mungkin makmur bila tidak ada kemakmuran di daerah-daerah," kata Oso.

    Ia mengajak anggota MPR yang baru dilantik, setelah aktif di masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme, selain juga yang utama melakukan sosialisasi 4 pilar dan menggunakan momentum apapun untuk memperkuat persatuan di Indonesia. "Mari jadikan lembaga MPR agar menjaga ideologi dan konstitusi serta mengawal cita-cita bangsa," ujarnya mengakhiri.

  • HUT RI-72

    KPK Sebut Pemerintah Masih Abai Lindungi Warga

    Kamis, 17/08/2017 10:32 WIB

    Keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran  hingga kini dirasa belum terealisasi dengan maksimal.