Jumeri mengatakan peserta didik yang dinyatakan positif Covid-19 di berbagai daerah justru terpapar dari lingkungan dan orang tuanya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengakui ada banyak hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ), di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Jumeri menerangkan, penerima subsidi kuota paket data akan didaftarkan oleh masing-masing sekolah.
Karena itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kemdikbud, Jumeri meminta orang tua melakukan pengawasan ketat agar subsidi kuota tidak disalahgunakan.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemdikbud, Jumeri, mengatakan bahwa tayangan tersebut akan di mulai dari Januari hingga Maret 2021, setiap Senin-Jumat pukul 08.00-11.30 WIB.
Demi menjaga keselamatan lingkungan satuan pendidikan, pemerintah pusat meminta guru maupun siswa yang tidak dalam kondisi prima untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran secara daring.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Jumeri mengatakan penyaluran tenda itu untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI dalam penanganan Covid-19.
Jumeri menegaskan perlunya langkah-langkah strategis, dalam mempersiapkan satuan pendidikan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, termasuk mitigasi risiko penularan.
Hal ini sebagai dasar pemberian kebutuhan pulsa data untuk dana yang akan ditambahkan pada September, Oktober, November, dan Desember, tahun anggaran 2021 dengan menggunakan dana BOS reguler.
Berdasarkan Dapodik per 22 Agustus 2021, sebanyak 185.404 sekolah atau sekitar 84 persen telah melakukan sinkronisasi. Itu artinya, masih ada 36.000 lebih atau kira-kira 16 persen sekolah yang belum sinkronisasi.