Hizbullah menuduh Twitter menyerah pada tekanan politik. Platform media sosial yang berbasis di AS dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di Washington.
Hizbullah memiliki informasi tentang upaya Amerika Serikata (AS) untuk menciptakan beberapa masalah keamanan di Lebanon.
Jerman mengumumkan di akun Twitternya, dugaan keputusan pemerintah tentang larangan Hezbollah tidak dapat dikonfirmasi, membantah laporan mingguan berita terkemuka Jerman Der Spiegel.
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyebut militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah (Timteng) akan membayar harga, atas terbunuhnya komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani
Respons terhadap pembunuhan Jenderal Soleimani bukan hanya tanggung jawab Iran, tetapi juga seluruh sumbu perlawanan
Pemerintah Honduras secara resmi mendeklarasikan kelompok Libanon yang didukung Iran, Hizbullah
Nasrallah menambahkan bahwa pembunuhan komandan penting Iran membantu seluruh umat Islam untuk mengetahui musuh terburuk mereka, Setan Besar, sebuah julukan untuk AS.
Seorang komandan Hizbullah terkemuka, Muhammad Ali Yunis, dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Libanon selatan
Ancaman itu disampaikan dalam sebuah unggahan video di Twitter, yang menampilkan Kepala Korps 1 Angkatan Bersenjata Suriah, Luau Ali Ahmad Assad.
Sheikh Naim Qassem menegaskan siap berperang dengan Israel, kapanpun negara tersebut meluncurkan tindakan agresi terhadap Lebanon.