Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Libanon mengatakan pemerintah Israel telah menggambarkan kelompoknya sebagai ancaman strategis bagi rezim Tel Aviv dalam upaya untuk memobilisasi dukungan dan memprovokasi masyarakat internasional yang menentangnya.
Nasrallah mengatakan gagasan perang di kawasan itu "dibuat-buat" karena Washington dan sekutunya tahu mereka akan membayar mahal untuk agresi terhadap Teheran.
Gedung Putih menuduh Hizbullah menggunakan kekuatan parlementernya untuk memajukan kegiatan perlawanannya.
Nasrallah juga membeberkan sudah mengurangi jumlah pejuang gerakannya yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah yang berdekatan yang dilanda perang.
Argentina juga menyalahkan Hizbullah atas serangan terhadap kedutaan Israel di Buenos Aires pada tahun 1992, yang menewaskan 29 orang.
Pengumuman tersebut bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ke Argentina untuk memperingati 25 tahun pemboman pusat Yahudi, yang dikenal sebagai AMIA.
Lebanon dan gerakan perlawanan Hizbullah mengusir mitos tak terkalahkan pemerintah Tel Aviv.
Militer Israel hanyalah alat dalam perang 2006 melawan Lebanon, karena kampanye militer sudah diatur Amerika Serikat (AS).
Ssrangan drone Israel memungkinkan Lebanon menggunakan haknya untuk mempertahankan kedaulatannya.