Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (Cawapres) yang memiliki elektabilitas tertinggi jika dipasangkan dengan Jokowi maupun Prabowo Subianto.
Kasus korupsi e-KTP menggerus elektabilitas politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng).
Elektabilitas Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng) semakin merosot. Hal itu dinilai karena Ganjar telah menyimpang dari falsafah terkenal Jateng.
Tingkat popularitas dan elektabilitas calon Bupati Lahat, Bursah Zarnubi-Parhan Berza menduduki posisi teratas serta sudah hampir klimaks, yakni 98,8 persen.
Dugaan keterlibatan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dalam skandal korupsi pengadaan e-KTP di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggerus elektabilitas calon petahana itu dalam menghadapi Pilkada 2018.
Meski dihujani kritikan pedas, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini elektabilitas Presiden Jokowi jelang pelaksanaan Pilpres 2019 tidak akan terganggu.
Sehari jelang pencoblosan pilkada serentak, Laju Survei Indonesia (LSI) kembali merilis hasil surveinya terhadap peta elektabilitas pada Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) 2018.
Partai Demokrat sedang menggalang poros ketiga atau kekuatan baru yang disebut koalisi kerakyatan dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Wacana poros ketiga itu dinilai akan menggerus elektabilitas Presiden Jokowi.
Wacana poros ketiga yang sedang digalang Partai Demokrat dinilai akan menggerus elektabilitas Presiden Jokowi sebagai kandidat calon presiden (Capres) incumbent. Untuk itu, partai koalisi pendukung Jokowi diminta untuk berhati-hati.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini Presiden Jokowi tidak akan memilih Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Sebab, Mahfud diyakini tidak dapat mendongkrak elektabilitas Jokowi dalam menghadapi Pilpres 2019.