Kandidat calon gubernur (Cagub) Jawa Timur La Nyalla diprediksi bisa mendongkrak elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 mendatang.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) diyakini bakal mendongkrak elektabilitas Presiden Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) butuh seorang pendamping dari kalangan santri milenial. Hal itu untuk meningkatkan elektabilitas RK dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018.
Presiden Jokowi dinilai dapat meningkatkan elektabilitas Partai Golkar. Hal itu jika Jokowi mengambil alih ketua umum Partai Golkar dari Setya Novanto.
Di tengah elektabilitas yang terjun bebas, Partai Golkar saat ini membutuhkan figur yang bersih dari kasus tindak kejahatan korupsi dan tentu berpengalaman.
Disejumlah lembaga survei menyebut elektabilitas Presiden Jokowi masih di bawah 50 persen. Sebagai calon incumbent, elektabilitas di bawah 50 persen dinilai belum aman pada Pilpres 2019 nanti.
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto diyakini dapat meningkatkan elektabilitas partai setelah mengalami penurunan pasca diterpa kasus dugaan korupsi e-KTP yang menyeret Setya Novanto.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dari tokoh muslim.
Memasuki tahun politik, elektabilitas Presiden Jokowi masih di bawah 50 persen. Artinya, posisi Jokowi sebagai calon incumbent belum dapat dipastikan aman.
Presiden Jokowi dinilai belum aman dalam menjelang pelaksanaan Pilpres 2019. Selain elektabilitas masih di bawah 50 persen, ada sejumlah alasan yang menyebabkan Jokowi belum dalam posisi aman.