Kerja sama itu ditekan diakhir kunjungan dua hari Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz ke Beijing untuk bertemu Wakil Perdana Menteri China, yang juga penasihat ekonomi utama Presiden Xi Jinping, Liu He.
Wang, yang telah menangani kasus-kasus yang dianggap sensitif oleh pihak berwenang di Beijing, termasuk tuduhan pelecehan polisi dan membela anggota gerakan spiritual Falun Gong yang terlarang.
Amerika Serikat (AS), Prancis dan negara-negara barat lainnya telah menyuarakan kekhawatiran bahwa menggunakan stasiun pangkalan Huawei dan peralatan lainnya memungkinkan Beijing memata-matai pemerintah asing.
Kedua negara akan kembali melakukan perundingan di Beijing pekan depan, setelah beberapa perundingan terbaru berakhir di Washington pekan lalu tanpa kesepakatan.
Para pejabat China juga menolak keras tekanan AS untuk menerima mekanisme penegakan hukum untuk memantau apakah Beijing melaksanakan janjinya.
China menepis tudingan bahwa perusahaan Huawei secara rahasia mengumpulkan data-data penting, lalu melaporkannya ke Beijing.
Wakil direktur jenderal Departemen Urusan Konsuler China Chen Xiongfeng Jumat meminta utusan Spanyol di Beijing untuk mengangkat masalah pembekuan rekening bank warga Cina di Spanyol tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Dukungan itu disebut bentuk perlindungan terhadap tindakan keras Beijing terhadap minoritas Muslim Uighur.
Washington dan Beijing telah membuat kemajuan signifikan dalam perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, layanan, mata uang, dan banyak masalah lainnya.
Para pejabat AS kerap mencurigai Beijing dapat menggunakan produk Huawei yang berbasis di Shenzhen untuk memata-matai pemerintah Barat. Karena itu, kehadiran perusahaan tersebut di Amerika Serikat sangat dibatasi.