Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi mRNA dalam vaksin COVID-19 mereka, yang akan digunakan Australia untuk memvaksinasi orang berusia di bawah 50 tahun setelah Canberra membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca karena masalah pembekuan darah.
Moderna memiliki kesepakatan dengan Korea Selatan untuk memasok 40 juta dosis vaksinnya, meskipun jadwal pengirimannya belum diumumkan.
Karantina tujuh hari untuk pelancong asing yang belum divaksinasi. Vaksin yang disetujui adalah Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Anak-anak dengan COVID-19 sebagian besar hanya menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala, tetapi tetap berisiko menjadi sakit parah, dan dapat menyebarkan virus.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menambahkan peringatan baru ke dalam literatur vaksin Pfizer dan Moderna. Kedua vaksin itu berpotensi memicu radang jantung, meski peluangnya kecil.
Pemimpin tertinggi pada bulan Januari melarang penggunaan vaksin buatan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, terutama yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna, dengan alasan tidak dapat dipercaya.
Pengiriman ini merupakan bagian dari program 80 juta dosis vaksin yang dicanangkan Presiden AS Joe Biden, untuk mendukung kebutuhan vaksin global.
Vaksin Moderna buatan perusahaan asal AS ini didatangkan melalui kerja sama internasional dari pemerintah Amerika Serikat melalui jalur multilateral dengan Covax Facility.